Pantai Pangandaran, menjadi salah satu destinasi wisata favorit bagi warga Jabar. Begitupun bagi warga Majalaya, Kabupaten Bandung. Bagi warga Majalaya salah satunya Galih Dember. Ia menyebut tak lengkap rasanya jika libur lebaran tanpa berwisata ke pantai tersebut.
Kepada detikJabar, Galih mengisahkan bagaimana pengalaman berlibur ke Pantai Pangandaran di kala libur Lebaran dan di sana dia bertemu banyak warga Majalaya.
"Iya, kalau libur lebaran nggak ke Pangandaran terasa beda," kata Galih kepada detikJabar, belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena menjadi destinasi wisata favorit bagi warga Majalaya, menurut Galih tak jarang saat bermain di pantai kerap bertemu banyak warga Majalaya.
"Main ke Pantai Barat ketemu orang yang dikenal, ke Pantai Timur sama, main ke Pasir Putih sampai beli macam-macam oleh-oleh seperti pakaian dan ikan asin, pasti saja suka ketemu, kaya dipindahin gitu orangnya ke Pangandaran kalau lagi momen libur Lebaran," ungkap Galih.
Galih juga menyebut, dia sudah sering ke Pangandaran, bahkan saat disinggung sudah berapa kali menurutnya tak terhitung. "Setahun bisa dua atau tiga kali, selain lebaran, tahun baru juga, pergantian tahun kan suka ada pesta kembang api di Pantai, nah itu yang dikejar," sebutnya.
Galih pun menuturkan, ia ke Pangandaran kadang bersama keluarga, teman sekolah bahkan teman komunitas.
"Tujuannya sama Pantai Pangandaran, tapi dengan siapa pergi beda, kadang keluarga atau teman. Terus misal nih lebaran liburan bareng keluarga naik mobil, pas tahun baru touring naik motor," tuturnya.
Disinggung mengapa harus Pantai Pangandaran, bukan Pantai Santolo Garut atau Pelabuhan Ratu Sukabumi yang jadi tujuan? Galih sebut, sudah jadi kebiasaan saja bagi warga Majalaya.
"Udah bisa, dari kecil, diajak orang tua, sampai sekarang dewasa bareng temen, jadi udah biasa," ujar Galih.
"Dari mulai di Pasir Putih belum ada kapal yang ditenggelamkan, sampai sekarang ada bangkai kapal di lokasi itu, tetap pilih Pangandaran," tambahnya.
Apalagi menurut Galih, Pantai Pangandaran suasananya lebih enak daripada beberapa tahun lalu. Terus seperti Pantai Barat bisa bermain.
"Beda kalu Santolo, kita main air di pinggir pantai, ombaknya itu besar dan bahaya," ucapnya.
Galih menyebut, ia sempat absen ke pantai ini di kala Pandemi COVID-19. Tapi menurutnya tahun baru kemarin dia kembali berlibur ke Pantai Pangandaran bersama teman-teman komunitas motornya.
Jelajahi fenomena dan kejadian unik di masa lalu melalui Lorong Waktu. Baca artikel lainnya di sini.