Kisah Yayat, Geluti Kerja Berat Demi 'Ringankan' Beban Penumpang

Serba-serbi Warga

Kisah Yayat, Geluti Kerja Berat Demi 'Ringankan' Beban Penumpang

Bima Bagaskara - detikJabar
Minggu, 23 Apr 2023 06:00 WIB
Aktivitas porter di Stasiun Kiaracondong Bandung
Aktivitas porter di Stasiun Kiaracondong Bandung (Foto: Bima Bagaskara/detikJabar)
Bandung -

Stasiun jadi salah satu tempat yang akan sibuk menyambut para pemudik jelang hari raya Idul Fitri.

Bukan cuma sebagai tempat keberangkatan pemudik menuju kampung halaman, stasiun pun jadi tempat untuk mencari sesuap nasi bagi beberapa orang, salah satunya bagi porter kereta.

Di Stasiun Kiaracondong, Kota Bandung misalnya, ada sekitar 35 porter yang bernaung dan setiap hari bergantian membantu penumpang kereta untuk mengangkut barang bawaan. Tanpa tarif yang diminta, porter-porter di Stasiun Kiaracondong begitu ramah kepada siapapun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aktivitas porter di Stasiun Kiaracondong BandungAktivitas porter di Stasiun Kiaracondong Bandung Foto: Bima Bagaskara/detikJabar

detikJabar berbincang dengan salah satu porter di Stasiun Kiaracondong bernama Yayat Supriatna (41). Sudah 23 tahun Yayat menekuni profesi sebagai porter di Stasiun Kiaracondong. Sejak 2001, Yayat tak pernah bosan membantu membawakan barang bawaan penumpang dan membantu mengantar ke dalam gerbong.

"Dari tahun 2000 di sini, dulunya kerja cleaning service, kontrak habis kita (saya) di sini," kata Yayat mengawali perbincangan.

ADVERTISEMENT

Setiap harinya, Yayat berangkat dari rumah kontrakan yang berjarak tak jauh dari Stasiun Kiaracondong pukul 6 pagi sembari berdoa agar bisa dapat banyak pelanggan. Sesampainya di stasiun, Yayat yang sudah hafal akan jadwal keberangkatan kereta harus rajin 'menawarkan diri' kepada penumpang yang datang.

Di sana, Yayat harus bersaing dengan rekan sesama porter lainnya. Sebab jika ingin mendapat banyak pemasukan, Yayat mesti rajin-rajin membantu penumpang. Namun Yayat dan porter lain di Stasiun Kiaracondong tidak pernah mematok tarif kepada penumpang.

"Ga ada ya (tarifnya), ada yang ngasih 20 ribu, 15 ribu, 50 ribu gimana penumpang aja. Jadi ya seikhlasnya aja. Di sini sudah diarahkan jangan sampai minta sama penumpang, kalau enggak mau ikut ya silahkan keluar. Jadi enggak boleh sampai minta," tegas Yayat yang juga wakil dari ketua porter Kiaracondong ini.

Yayat yang merupakan warga Kabupaten Bandung Barat ini mengungkapkan jika telah banyak hal yang dia rasakan selama menjadi porter di stasiun. Salah satu yang paling sering dialami adalah menemukan orang yang enggan memberi uang meski sudah dibantu.

"Ada aja, pernah gitu. Kita gak minta kan ya seikhlasnya aja, tapi ya banyaknya yang ngasih," ucapnya.

Namun ada juga pengalaman menarik yang dialami Yayat. Seperti saat ia mendapat penumpang baik hati yang akhirnya menjadi pelanggan tetap. Bahkan kini Yayat sudah punya 20-an pelanggan tetap di Stasiun Kiaracondong.

Aktivitas porter di Stasiun Kiaracondong BandungAktivitas porter di Stasiun Kiaracondong Bandung Foto: Bima Bagaskara/detikJabar

"Jadi punya langgan kalau baik. Minta nomor telepon terus dia minta jemput hari ini jam segini. Pelanggan ada 20an lah. Kalau dia sampai stasiun dia ngehubungin," jelasnya.

Dalam sehari, Yayat mengaku tidak bisa menentukan berapa yang yang bisa dibawa pulang. Namun di menjelang Lebaran ini Yayat sangat berharap rezekinya bisa berlipat ganda demi keluarganya yang menunggu di rumah.

"Maunya penumpang itu ramai ya, buat keluarga di rumah biar bisa pulang juga," tutur Yayat.

(bba/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads