Irwan Penjual Kupat Tahu Alih Profesi Jual Kulit Beduk, Cuannya Oke Bos!

Serba-serbi Warga

Irwan Penjual Kupat Tahu Alih Profesi Jual Kulit Beduk, Cuannya Oke Bos!

Dadang Hermansyah - detikJabar
Kamis, 06 Apr 2023 06:30 WIB
Pedagang Kulit Beduk musiman di Jalan RE Martadinata Ciamis, eks Terminal Maleber.
Pedagang Kulit Beduk musiman di Jalan RE Martadinata Ciamis, eks Terminal Maleber. (Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar)
Ciamis -

Bulan Ramadan sudah memasuki hari 14. Pedagang musiman selalu menjadi pemanis Bulan Ramadan. Biasanya mereka berjualan barang tertentu atau khas yang hanya setahun sekali.

Salah satu yang khas di Ciamis setiap Ramadan adalah munculnya pedagang kulit beduk di Jalan RE Martadinata atau tepatnya eks Terminal Maleber. Nampak sejumlah kulit beduk digantung pada bambu.

Di lokasi tersebut ada dua pedagang kulit beduk, yakni bernama Irwan Kiwong dan Hearudin. Keduanya masih saudara yang sama-sama meneruskan usaha orang tuanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pedagang kulit beduk di lokasi tersebut memang sudah dikenal orang-orang sejak lama. Bahkan ada sejak puluhan tahun lalu. Irwan dan Haerudin sendiri sudah berjualan kulit beduk itu sejak tahun 1997 lalu, itu pun meneruskan milik orang tuanya.

Saat ditemui di lapaknya, Irwan Kiwong mengaku sehari-hari biasa jualan kupat tahu di eks Terminal Maleber. Namun saat Bulan Ramadan tiba, Irwan dan 3 saudaranya beralih menjadi penjual kulit beduk.

ADVERTISEMENT

"Biasanya saya jualan kupat tahu, kalau bulan puasa tidak jualan jadi beralih dagang kulit beduk meneruskan usaha orang tua yang sudah dirintis sejak dulu. Alhamdulillah saat ini masih terus berjalan," ujar Irwan, Rabu (5/4/2023).

Pedagang Kulit Beduk musiman di Jalan RE Martadinata Ciamis, eks Terminal Maleber.Pedagang Kulit Beduk musiman di Jalan RE Martadinata Ciamis, eks Terminal Maleber. Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar

Sejak awal Ramadan sampai hari ke 13 ini, kulit bedug yang ia jual baru sebanyak 10 buah. Harga kulit bedug berdiameter 80 sentimeter ini Rp 350 ribu.

Selain itu, Irwan juga menyediakan beduk jadi atau siap pukul dengan harga Rp 1,3 juta sampai Rp 1,5 juta dan ada servis beduk.

"Kalau ini kan jualan awet, kulit beduk hasil produksi saya ini sekali beli bisa kuat 10-15 tahun. Jadi pembelinya tidak begitu banyak. Tapi Alhamdulillah masih ada yang beli," ucapnya.

Irwan mengaku di Ramadan 2023 ini baru kembali berjualan setelah 2 tahun lalu pandemi COVID-19. Selama pandemi, kulit beduk produksinya tidak ada yang laku karena adanya larangan kerumunan. Sedangkan beduk ini biasanya digunakan secara utuh pada saat malam takbiran baik Idul Adha maupun Idul Fitri.

"Mudah-mudahan tahun ini penjualan bisa meningkat dari sebelumnya, pandemi kan sudah tidak ada. Bulan Ramadan tahun ini semoga menjadi berkah bagi kami pedagang musiman," jelasnya.

Pembeli kulit beduk biasanya dari berbagai pelosok daerah Ciamis dan ada sebagian wilayah Banjar. Para pembeli biasanya mulai ramai datang ke lapak kulit beduk di Maleber ini sekitar tanggal 20 Ramadan.

Kulit beduk yang dijual Irwan merupakan hasil produksinya sendiri dan berkualitas. Ia membeli kulit sapi pada saat Hari Raya Idul Adha 2022 kemarin. Kemudian diolah menjadi kulit beduk untuk dijual di bulan Ramadan 2023 atau 1444 H.

Selain mencari berkah Ramadan, Irwan pun tetap bertahan menjual kulit beduk ini karena punya alasan tertentu. Irwan ingin memudahkan masjid atau DKM mendapatkan kulit beduk. Sehingga suara beduk di setiap masjid tetap ada, terutama ditabuh saat takbiran.

"Kalau Ramadan identik dengan ngadulag. Saya pertahankan jualan kulit beduk ini, pertama karena meneruskan usaha orang tua, hasilnya lumayan dan supaya setiap masjid punya beduk dengan memudahkan mendapat bahan pembuat beduk," pungkasnya.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads