Pergulatan dengan Panas Demi Pulang ke Tegal

Serba-serbi Warga

Pergulatan dengan Panas Demi Pulang ke Tegal

Whisnu Pradana - detikJabar
Minggu, 16 Apr 2023 20:15 WIB
Tomi, menembus perjalanan Jakarta-Tegal menggunakan sepeda motor.
Tomi, menembus perjalanan Jakarta-Tegal menggunakan sepeda motor. (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar)
Bandung Barat -

Muhammad Tomi (35), rela panas-panasan menunggangi kuda besinya mudik dari Jakarta ke kampung halamannya di Tegal, Jawa Tengah agar bisa berlebaran bersama keluarga besar.

Minggu (16/4/2023) siang, Tomi bersama sang buah hati, Annisa (8) sudah berada di kawasan Tagog, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Saat itu masih ada beberapa jam perjalanan lagi sebelum ia bisa tiba di Tegal.

Motor berwarna merah yang biasa dikendarai sehari-hari, setia menemani Tomi. Di belakang, diikatkan kardus dan tas sang anak. Isinya buah tangan sederhana dari Ibu Kota buat keluarga di kampung halaman sebagai tanda cinta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari Jakarta mau ke Tegal. Kebetulan anak sudah libur sekolah, saya juga sudah libur kerja. Jadi mudik sekarang saja," kata Tomi.

Perjalanan yang ditempuh Tomi dari Jakarta penuh perjuangan. Mulai dari cuaca panas terik ditambah sedang menjalankan puasa. Lalu jalan berdebu karena truk besar berseliweran membuat ia mesti hati-hati.

ADVERTISEMENT

Di jok belakang, sang anak tak banyak mengeluh. Annisa memeluk erat tubuh Tomi berharap gersang perjalanan bisa segera dilalui. Tiba di Padalarang, kondisi jalan agak membaik kendati panas tak berbeda jauh.

"Ya panas pasti, soalnya saya berangkat dari Jakarta agak siang. Tapi kalau capek ya istirahat, tadi juga sempat berhenti dulu di masjid Cikalongwetan. Lumayan ngadem dulu, baru lanjut perjalanan lagi," ujar Tomi.

Tomi memutuskan mudik naik motor lantaran waktu tempuh bisa lebih cepat dan biaya yang dikeluarkan bakal lebih hemat. Nilai plus lainnya, bisa berhenti kapanpun sambil menikmati pemandangan di sepanjang perjalanan.

"Biar enak aja perjalanannya, jadi pilih naik motor. Kan di jalannya bisa lihat-lihat pemandangan. Kalau panas atau hujan terus capek kan gampang tinggal berhenti. Terus lebih irit juga," ucap Tomi.

Estimasinya ia bakal tiba di Tegal pada waktu magrib. Itupun kalau kondisi jalan lancar tanpa hambatan. Kalaupun telat, menurutnya tak bakal terlalu lama sampai larut malam.

"Estimasi dari Jakarta ke Tegal sekitar 7 jam. Ya mudah-mudahan bisa buka di rumah. Tapi kalau telat, buka dulu di jalan. Paling jam 7 malam sudah sampai rumah di Tegal. Kebetulan istri sudah di sana," tutur Tomi.

Mudik kali ini menjadi yang kedua baginya usai pelarangan dua tahun mudik oleh pemerintah lantaran pandemi COVID-19. Ia berharap semua pemudik motor seperti dirinya bisa selamat sampai di kampung halaman.

"Mudah-mudahan saudara-saudara kita yang mau mudik pakai motor, mobil, dan kendaraan lainnya bisa sampai dengan selamat di tempat tujuan. Berlebaran dengan keluarga. Jangan memaksakan juga selama di perjalanan, sempatkan istirahat," kata Tomi.

(orb/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads