Insiden penendangan pemotor oleh aparat kepolisian itu terjadi pada Jumat (21/4/2023) 02.30 WIB dini hari di bundaran Marlin Pangandaran. Lokasinya merupakan akses jalan nasional Pangandaran-Banjar dan Pangandaran-Cijulang.
Komplotan remaja yang menbuat resah dengan menyalakan kembang api, geber knalpot brong dan meledakan petasan itu dibubarkan anggota kepolisian Polres Pangandaran yang sedang piket di Pos Lantas TIC Pangandaran.
Sementara gegara aksi para remaja itu kondisi jalan bundaran Marlin dipenuhi bekas petasan dan pemotor yang geber knalpot brong.
Pasca penangkapan enam orang pemotor yang membawa bendera biru putih dianggap onar. Anggota Polres Pangandaran mengamankan 6 orang remaja dibawah umur.
Kapolres Pangandaran AKBP Hidayat mengatakan barang bukti yang disita polisi salah satunya lodong panjang berwarna hitam. Lodong itu diberi pegangan di salah satu sisinya, sehingga tampak seperti bazooka.
"Ada satu lodong berwarna hitam yang digunakan remaja untuk membangunkan sahur," kata Hidayat kepada detikJabar.
Karena dianggap membahayakan lodong itu disita pihak aparat kepolisian Polres Pangandaran.
"Lodong yang terbuat dari kaleng susu dalam kemasan itu disambungkan perekat sehingga panjangnya sekitar 1,5 meter," ucapnya.
Kaleng lodong tersebut kemudian ditutupi lakban sebagai pembungkus sekaligus penyambung antar kaleng.
Untuk menghidupkan lodong tersebut memerlukan spirtus sebagai salah satu bahan bakar dengan cara dihidupkan memakai tombol kompor gas.
Suara yang dihasilkan dari lodong tersebut kerap kali dapat meresahkan warga karena suaranya yang dibunyikan dadakan.
Lodong itu kerap digunakan oleh para remaja di Pangandaran untuk membangunkan sahur. Namun pada Jumat (21/4) 02.30 WIB dini hari, lodong itu menjadi salah satu barang bukti yang dibawa pengendara diduga membuat onar. Selain itu suara lodong dikabarkan bebarengan geber knalpot brong dan pesta petasan. (yum/yum)