Warga dibuat geger dengan video viral di media sosial terkait polisi menendang pemotor yang diduga pembuat onar di Pangandaran. Akibat kejadian tersebut remaja yang diduga ditendang polisi itu pingsan seketika dan sempat dibawa ke puskesmas setempat
Informasi yang diterima detikJabar, remaja itu diduga meledakkan petasan dan melakukan aksi geber knalpot bising di area bundaran Marlin Pangandaran pada Jumat (21/4/2023) dini hari.
Kapolres Pangandaran AKBP Hidayat mengatakan insiden itu terjadi sekitar pukul 02.30 WIB pagi, sekumpulan anak-anak remaja yang datang ke dekat Pos Terpadu tepatnya di bundaran Marlin Pangandaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka membakar petasan sangat banyak, tapi motifnya kami belum tahu. Sehingga petugas yang ada di pos terpadu keluar untuk melihat situasi itu dan berusaha membubarkan, namun yang terjadi pada saat petugas berusaha membubarkan, ada dua orang yang satu menggunakan sepeda motor vario dan trail rakitan menabrak anggota kami saat diadang," ucap Hidayat saat ditemui detikJabar di Pos Lantas Polres Pangandaran.
Menurutnya sebelum kejadian warga setempat melapor karena sekumpulan anak muda itu dianggap meresahkan. Ihwal menendang salah satu pemotor yang diduga pembuat onar. Hidayat mengatakan dua pengendara itu menabrak anggota polisi saat akan diberhentikan. Kejadian itu terekam video.
"Iya ini langsung menabrak petugas, sehingga anggota polisi yang lain bereaksi atau naik pitam karena melihat kawannya ditabrak," ucap Hidayat.
"Nah itu yang terlihat dan potongan video itulah yang diviralkan. Mereka tidak melihat kejadian sebenarnya, jadi petugas hanya ingin membubarkan sekelompok pemuda yang membakar petasan di dekat pos," paparnya.
Kendati demikian, kata Hidayat, karena sangat meresahkan dan mengganggu maka mereka dibubarkan.
"Selain itu barang bukti yang dibawa salah satunya lodong petasan berbahan bakar spirtus dan sepeda motor," katanya.
Akibat insiden tersebut ada 2 orang anggota polisi Polres Pangandaran mengalami luka-luka di bagian kaki.
"Karena para pelaku remaja di bawah umur setelah diamankan langsung dipulangkan," ucapnya.
Ia mengatakan kasus penendangan oleh polisi sudah diselesaikan, sudah memanggil perwakilan tokoh masyarakat, kepala desa Pananjung dan Pangandaran serta para remaja.
"Sudah menyampaikan kepada mereka, mari sama-sama kita duduk bersama, jangan sampai ini menjadi biang provokasi oleh orang tidak paham kejadian itu," katanya.
Ia khawatir ada pihak tak bertanggung jawab yang memviralkan tanpa tahu kondisi yang sebenarnya.
"Tapi nanti kita akan tindaklanjuti, sudah menyampaikan pada mereka, untuk diberitahu kondisi yang sebenarnya. Justru anggota kami yang jadi korban dua kaki kirinya ada yang luka saat ditabrak motor tersebut. Yang jelas di video itu anggota kami ditabrak," katanya.
Terkait pelaporan korban, pihaknya memberikan hak kepada masyarakat untuk melaporkan.
"Kami pun akan cek anggota kami kalau itu melakukan pelanggaran. Tapi kami imbau kepada masyarakat duduk bersama saja perkara ini," ucapnya.
(yum/yum)