Rekor Dunia Tergila: Melek Selama 18 Hari!

Kabar Internasional

Rekor Dunia Tergila: Melek Selama 18 Hari!

Tim detikInet - detikJabar
Rabu, 19 Apr 2023 04:30 WIB
Ilustrasi mata pria
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/monkeybusinessimages)
Jakarta -

Guiness World Record kerap menampilkan rekor-rekor paling mencengangkan. Namun, ada satu rekor yang paling berbahaya dan tak boleh ditiru. Apa itu?

Dilansir dari detikInet pada Selasa (18/4/2023), Rekor itu adalah tidak tidur paling lama. Guinness World Record memutuskan untuk tidak mencatat rekor ini lagi, karena dipandang terlalu riskan jika ada yang ingin memecahkannya lagi.

Robert McDonald menjadi sosok terakhir yang memegang rekor tidak tidur. Ia melek selama 453 jam 40 menit atau lebih dari 18 hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak itu, Guiness World Record tidak mencatat lagi sebagai pencegahan agar tidak ada yang berupaya melampauinya lagi sebab dirasa sangat berbahaya bagi kesehatan.

"Meskipun tidak lagi mengawasi rekor ini terkait bahaya yang diasosiasikan dengan gangguan tidur, bisa dikatakan bahwa tak seorang pun diketahui telah memecahkan rekor McDonald," tulis Guinness World Record.

ADVERTISEMENT

Kurang tidur memang bisa menimbulkan banyak masalah kesehatan termasuk sistem imun melemah, gangguan mood, berat badan bertambah, tekanan darah tinggi, sampai gangguan jantung.

Seperti pada tahun 1963, dua remaja coba memecahkan rekor tidak tidur untuk proyek ilmiah sekolah. Randy Gardner dan Bruce McAllister pun coba memecahkan rekor tidak tidur 11 hari yang kala itu dipegang oleh seorang pria di Hawaai.

Setelah percobaan itu, Gardner mengalami mood naik turun, ingatan jangka pendek melemah, masalah konsentrasi, paranoid dan halusinasi.

Kemudian pada tahun 2007, seorang pria yang tinggal di Inggris bernama Tony Wright mencoba bangun selama 11 hari. Dia memang gagal dan sangat kelelahan, tapi mencoba mengambil sisi positifnya.

Dia mengklaim bahwa terbangun sekian lama membuatnya dapat mengakses bagian otak yang lain. "Itulah di saat Anda mulai mengakses bagian yang lain dari otak, bagian yang lain dari diri sendiri," katanya.

Artikel ini sudah tayang di detikInet, baca selengkapnya di sini




(aau/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads