Penjelasan Ilmiah soal Merasa 'Ditemani' Sosok Tak Terlihat

Kabar Internasional

Penjelasan Ilmiah soal Merasa 'Ditemani' Sosok Tak Terlihat

Tim detikEdu - detikJabar
Senin, 17 Apr 2023 23:40 WIB
Thoughtful woman at home - copyspace
Ilustrasi. (Foto: Istock)
Jakarta -

Detikers, pernah merasakan ada sosok yang 'menemani' saat di ruangan gelap dan sepi? Perasaan ini bisa tiba-tiba hadir dan bagi orang tertentu justru menghadirkan rasa takut.

Dikutip dari detikEdu, beberapa orang mungkin mengaitkannya dengan hal-hal berbau mistis atau indera keenam. Namun, ternyata perasaan tersebut telah dikaji lewat studi yang dilakukan oleh Society for Psychical Research (SPR). Mereka mengkajinya lewat sebuah survei yang dinamakan Sensus Halusinasi.

Melansir Science Alert, survei tersebut dilakukan terhadap lebih dari 17.000 orang di Inggris, Amerika Serikat, dan Eropa. Survei tersebut bertujuan untuk memahami seberapa umum orang-orang memiliki pengalaman tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan hasil survei, diketahui bahwa 1 dari 43 orang menjawab mereka sering merasakan hal demikian. Meskipun data dari survei tersebut tampak jelas, namun banyak orang yang menyebutnya kurang ilmiah.

Namun, studi berlanjut selama 25 tahun dan menunjukkan bahwa perasaan seperti ada yang hadir tersebut tidak hanya merupakan hal biasa dalam masa hypnagogia. Hal tersebut merupakan transisi kondisi seseorang saat tidur.

ADVERTISEMENT

Adapun pendapat dari ahli tidur yakni J Allen Cheyne dan Tood Girad berpendapat perasaan seperti ada yang hadir pada saat tidur (ketindihan) bisa terjadi akibat kondisi tubuh sedang rentan. Sehingga, naluri seseorang membuatnya merasa terancam dan ada pihak lain yang hadir menghampirinya.

Adanya Gangguan Sinkronisasi Otak

Serangkaian percobaan pada tahun 2014 juga menunjukkan bahwa tampaknya gangguan ekspektasi sensorik seseorang menimbulkan perasaan kehadiran pada beberapa orang sehat. Peneliti menyimpulkannya setelah melakukan penelitian pada beberapa objek pengamatan (manusia).

Objek pengamatan tersebut dikelabui seolah-olah objek menyentuh punggungnya sendiri dengan menyinkronkan gerakan objek dengan robot yang ada di belakangnya.

Otak objek otomatis akan memahami sinkronisasi dengan menyimpulkan bahwa ia sendirilah yang menghasilkan sensasi tersebut. Kemudian, jika sinkronisasi itu terganggu misalnya dengan membuat sentuhan robot sedikit tidak sinkron, maka ia dapat tiba-tiba merasa seperti ada orang lain yang hadir.

Cara kerja otak tersebut pun dapat diterapkan pada situasi 'ketindihan'. Jika merasa seperti ada yang hadir pada saat tidur, maka hal tersebut bisa terjadi karena semua informasi yang biasa tentang tubuh dan indera seseorang yang merasakannya terganggu.

Artikel ini telah tayang di detikEdu dengan judul Pernah Merasa Seperti Ada yang 'Hadir' saat Sendirian? Ini Jawaban Sains

(iqk/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads