.webp)
Pemudik di tahun 2023 ini diprediksi akan meningkat tajam seiring dengan meredanya pandemi COVID-19. Dinas Perhubungan Ciamis pun menyiapkan 8 jalur alternatif untuk mengantisipasi kemacetan di Jalur Selatan Ciamis-Jawa Tengah.
"Lonjakan pemudik diprediksi ada. Kenaikannya bisa 100 persen lebih. Karena tidak adanya pengetatan dari pemerintah dan pandemi COVID-19 yang sudah mereda," ujar Sekretaris Dinas Perhubungan Ciamis Achmad Yani, Selasa (11/4/2023).
Baca juga: Pejabat di Ciamis Jangan Takut Istri! |
Dalam mengahadapi lonjakan pemudik ini Achmad Yani mengatakan, telah menyiapkan 8 arah jalur alternatif yang bisa digunakan pada siang hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertama di jalur Panumbangan-Panjalu, kemudian jalur Panjalu-Sukamantri, jalur simpang tiga Cihaurbeuti, Simpang Imbanagara (Selamat Datang Ciamis). Selanjutnya Simpang Tonjong, Simpang Cisaga, Simpang Bojong dan Simpang Hayawang.
"Jadi di 8 titik itu kita pasang rambu penunjuk jalan jalur alternatif. Apabila di dalam kota macet, otomatis bisa dibelokkan dari Cisaga ke Hayawang atau di Simpang Bojong menggunakan Jalan Lingkar Selatan. Begitu juga dari arah sebaliknya dibelokkan dari Simpang Imbanagara ke Jalan Lingkar," ungkap Achmad Yani.
Guna kelancaran mudik Lebaran 2023, Dishub Ciamis telah menyiapkan Posko Pengendalian Angkutan Lebaran di 7 titik. Yakni di Cihaurbeuti, Sindangkasih, Puskesmas Ciamis, Alun-alun Ciamis, Cisaga, Banjarsari dan Kawali.
"Semoga keberangkatan pemudik tidak dalam waktu bersamaan sehingga tidak akan terjadi kemacetan. Pemerintah pun sudah memberikan kebijakan dengan memajukan cuti bersama," katanya.
Achmad Yani menerangkan jalur alternatif yang menjadi andalan untuk mengurai kemacetan apabila terjadi di dalam kota adalah Jalan Lingkar Selatan. Biasanya jalan tersebut digunakan untuk lalu lintas angkutan barang. Namun pada H-7 sampai H+7 angkutan barang dilarang beroperasi. Sehingga Jalan Lingkar Selatan sangat aman digunakan untuk jalur alternatif pada siang hari.
"Memang Jalur Lingkar Selatan bisa diaktifkan untuk jalan alternatif. Tapi untuk malam hari jalan ini masih kurang penerangan (PJU). Yang ada baru 120 titik PJU di sepanjang jalan 17 kilometer, idealnya itu setiap 50 meter 1 titik lampu PJU," ungkapnya.
(mso/mso)
