Sopir bus angkutan Lebaran diimbau tidak menggunakan klakson telolet saat berkendara. Pasalnya klakson tersebut dinilai bisa membahayakan.
Imbauan tersebut dikeluarkan oleh petugas Dishub Jabar saat melakukan pengecekan kendaraan angkutan mudik Lebaran di Terminal Singaparna Kabupaten Tasikmalaya. Sejumlah pemeriksaan kelayakan bus diperiksa dalam kegiatan tersebut.
"Saya himbau agar sopir tidak gunakan klakson telolet karena ternyata bisa mengganggu fungsi pengereman. Rem anginnya itu bisa kurang jadi bisa bahayakan keselamatan jalan," kata Kepala Sub Bagian TU UPTD Pengelola Prasarana Perhubungan P3 LLAJ, Wilayah 3 Dishub Jabar Deni Yuspadila, Selasa (11/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyebut masih ada beberpa kekurangan yang ditemukan terkait kesiapan angkuta bus Lebaran. Nantinya bus yang lolos pemeriksaan akan dipasang stiker layak jalan.
"Yah kalau layak kami silahkan jadi angkutan lebaran," tambah Deni.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Tasikmalaya AKP Abdhi Hendriyatna menambahkan selain memeriksa kelengkapan administrasi, petugas juga menguji teknis kendaraan. Sistem pengereman, lampu, ban, wifer hingga ketersediaan pemecah kaca dalam bus jadi prioritas pemeriksaan.
Dalam pemeriksaan itu, petugas gabungan menemukan sejumlah bus yang kondisinya tidak baik. Seperti lampu sent mati, spion buram hingga ban sudah tidak layak.
"Itu membahayakan keselamatan, maka kami minta untuk diperbaiki segera sebelum jalan," ucap Abdhi.
Tak hanya itu, sejumlah sopir yang dilakukan pemeriksaan kesehatan diketahui alami tensi tinggi. Sopir diminta istirahat sejenak sampai tensi normal.
"Yah ada juga sopir yang mungkin kelelahan jadi tensi tinggi. Kita minta rehat dulu," tambah Abdhi.
(mso/mso)