Paru-paru basah adalah istilah umum untuk sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS). Kondisi ini terjadi ketika paru-paru diisi dengan cairan, bukan udara. Paru-paru basah dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia. Lalu apa penyebabnya?
Dikutip dari detikHealth, cairan di paru-paru tersebut bisa berupa nanah dari infeksi, cairan akibat penyakit jantung, bahkan darah dari penyakit paru-paru atau jantung lainnya.
Jumlah cairan yang terlalu banyak di paru-paru menurunkan jumlah oksigen atau meningkatkan jumlah karbon dioksida dalam aliran darah. ARDS mencegah organ mendapatkan oksigen yang dibutuhkan sehingga memicu kegagalan organ.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Tips Usir Kantuk di Siang Hari Saat Berpuasa |
ARDS dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia dan jenis kelamin. Penyakit ini adalah keadaan darurat medis dan dapat mengancam jiwa jika tidak segera ditangani.
Kebiasaan yang Menyebabkan Paru-paru Basah
Adapun paru-paru basah dapat terjadi karena berbagai faktor. Beberapa orang dengan kebiasaan berikut lebih berisiko mengidap paru-paru basah, apa saja?
1. Minum Alkohol
Penggunaan atau penyalahgunaan alkohol yang berlebihan berisiko meningkatkan sepsis (komplikasi infeksi) yang menjadi penyebab utama ARDS. Bahkan mengonsumsi alkohol yang berlebihan juga dapat menurunkan respon kekebalan tubuh.
Orang yang minum alkohol berlebihan lebih mungkin menghirup makanan, minuman, atau muntahan secara tidak sengaja yang dapat menggantikan udara seperti halnya darah atau nanah.
2. Merokok
Ada sejumlah penyakit dan kondisi yang merusak fungsi paru-paru dan menciptakan lingkungan yang mendorong berkembangnya paru-paru basah. Pneumonia adalah salah satu contohnya. Merokok juga dapat menyebabkan kerusakan pada alveoli yang menyulitkan paru-paru untuk membersihkan cairan
3. Terpapar Pencemaran Lingkungan
Paparan bahan kimia beracun atau polusi dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan paru-paru yang menumpuk seiring waktu. Paru-paru basah juga dapat terjadi akibat paparan mendadak terhadap asap kimia berbahaya (atau kombinasi beracun, seperti pemutih dan amonia) yang merusak paru-paru dengan cepat.
Penyebab Lain Paru-paru Basah
Di samping kebiasaan-kebiasaan di atas, paru-paru basah juga disebabkan oleh beberapa faktor berikut.
Peradangan Pembuluh Darah
Peradangan ini disebut juga vaskulitis yang terjadi pada arteri, vena, atau kapiler. Peradangan tersebut dapat terjadi di bagian tubuh apa pun, termasuk paru-paru. Peradangan ini dapat menyebabkan paru-paru basah jika menyempitkan kapiler di paru-paru dan membuat transfer oksigen menjadi lebih sulit.
Operasi Paru-paru
Paru-paru basah adalah komplikasi dari jenis operasi paru-paru tertentu, seperti reseksi paru-paru bila sebagian paru-paru diangkat.
Usia
Orang berisiko tinggi terkena paru-paru basah seiring bertambahnya usia. Semakin tua, fungsi paru-paru dan respons imun tubuh melemah. Ini dapat menyulitkan tubuh melawan infeksi yang menyebabkan ARDS.
Operasi Jantung
Cardiopulmonary bypass, prosedur yang biasanya dilakukan selama operasi jantung yang melibatkan penggunaan mesin untuk menjaga sirkulasi darah dan pertukaran gas, dapat menyebabkan respons peradangan yang menghasilkan paru-paru basah.
Gejala Paru-paru Basah
Tanda dan gejala ARDS biasanya terjadi 1-2 hari setelah penyakit atau trauma awal. Gejala dapat bervariasi intensitasnya, tergantung penyebab, tingkat keparahannya, dan ada atau tidaknya penyakit jantung atau paru yang mendasarinya. Berikut gejalanya.
- Sesak napas yang parah
- Pernapasan yang sulit dan luar biasa cepat
- Tekanan darah rendah
- Kebingungan dan kelelahan ekstrim
Kebiasaan yang menyebabkan paru-paru basah sering dilakukan orang sebagian masyarakat, seperti merokok dan minum alkohol. Oleh sebab itu, hentikan kebiasaan tersebut agar terhindar dari risiko paru-paru basah.
Artikel ini telah tayang di detikHealth. Baca selengkapnya di sini.