Malaysia telah mengikuti Jepang, China dan Korea Selatan. Kini, Malaysia juga turut dilanda penurunan angka kelahiran. Namun, penyebab penurunan angka kelahiran di Malaysia berbeda dengan negara lain.
Mengutip dari detikHealth, penurunan populasi di Malaysia bukan karena warganya ogah menikah dan punya anak, melainkan karena masalah infertilitas. Dewan Negara Malaysia menyebut bahwa masalah infertilitas pria di negara tersebut berada pada level yang mengkhawatirkan.
Menurut Wakil Menteri Pembangunan Perempuan, Keluarga, dan Masyarakat Aiman Athirah Sabu, masalah infertilitas tersebut tercerminkan dari data analisis sperma Badan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Nasional. Dari hasil pemeriksaan, 60 persen menunjukkan hasil yang tidak normal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini secara langsung berkontribusi pada peningkatan masalah kesuburan pada pasangan suami istri di Malaysia," ujar Aiman dikutip dari News Straits Time, Rabu (6/4/2023)
"Sementara itu, angka kelahiran di negara kita juga menunjukkan tren penurunan selama 40 tahun terakhir, dan ini erat kaitannya dengan angka fertilitas, dengan data dari Departemen Statistik Malaysia menunjukkan 1,7 anak per setiap wanita menikah di 2021," kata Aiman menambahkan.
Aiman menanggapi pertanyaan Senator Datuk Dr Dominic Lau Hoe Chai tentang tindakan yang diambil kementerian untuk mengatasi penurunan angka kelahiran di Malaysia. Pemerintah Malaysia telah mendirikan Klinik Kesejahteraan Pria atau Klinik Subfertilitas LPPKN di Kuala Lumpur sejak Oktober tahun lalu. Nantinya, layanan tersebut akan diperluas ke enam klinik LPPKN lainnya di semenanjung dan Sarawak tahun ini.
"Klinik ini menawarkan layanan pemeriksaan kesehatan, konsultasi masalah seksual dan praktik hidup sehat, serta pengobatan medis untuk meningkatkan kesuburan," kata Aiman.
"Untuk membantu pasangan suami istri mengatasi masalah kesuburan, pengurus sejak 1979 telah menawarkan pengobatan kesuburan, yaitu di klinik subfertilitas di Penang untuk zona utara, di Kuala Lumpur untuk zona tengah dan di Johor untuk zona selatan," ucap Aiman menambahkan.
Sejauh ini, di fasilitas LPPKN telah berhasil mencatat 6.000 kehamilan dan 4.000 kelahiran.
Penyebab Lain Angka Kelahiran Malaysia Anjlok
Selain penurunan kualitas sperma, ada sejumlah faktor yang berkontribusi terhadap penurunan angka kelahiran, di antaranya:
1. Perubahan gaya hidup
2. Biaya hidup yang tinggi, sehingga menyebabkan pasangan membatasi jumlah anak
3. Meningkatnya jumlah perempuan terdidik
4. Partisipasi perempuan dalam angkatan kerja
5. Telat menikah yang menyebabkan pemendekan usia reproduksi