Sekolah di Amerika Sudah Gunakan AI Sebagai Guru

Kabar Internasional

Sekolah di Amerika Sudah Gunakan AI Sebagai Guru

Tim detikInet - detikJabar
Kamis, 06 Apr 2023 23:00 WIB
Belakangan ini, ChatGPT menjadi tengah menjadi perbincangan netizen karena kecanggihannya. Selain itu, banyak orang yang penasaran bagaimana cara pakai ChatGPT.
Ilustrasi AI (Foto: Jonathan Raa/Getty Images)
Jakarta -

Belum banyak yang tahu, ternyata ada sekolah yang gurunya adalah Artificial Intelligence (AI). Walau masih banyak kesalahan, tetapi sambutan dari siswa dan orang tua cukup baik.

Dikutip dari detikInet, Kamis (6/4/2023), AI digunakan di salah satu sekolah swasta di Silicon Valley, California, Amerika Serikat yakni Khan Lab School.

Dilansir dari Futurism, kegiatan mengajar di sana dilakukan oleh AI yang baru saja diluncurkan oleh OpenAI bernama 'Khanmigo'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AI itu masih sering melakukan kesalahan, karena cukup baru. AI tersebut mengatakan jika para siswa bisa memberi emoji 'jempol ke bawah' apabila menemui kesalahan pada dirinya.

Banyak chatbot yang dilengkapi dengan perangkat tambahan seperti Microsoft Bing, hal itu dilakukan untuk memberikan jawaban.

ADVERTISEMENT

"Tujuannya bukan hanya memimpin para siswa untuk menjawab, melainkan tutor yang bijaksana," kata pendiri Khan Academy Salman Khan.

Julia Doscher salah satu guru menganggap para siswa terlalu serius dan fokus kepada matematika. Dirinya berharap siswa bisa mengajukan pertanyaan konyol lebih banyak kepada Khanmigo.

Meskipun memperlambat siswa, namun itu bisa menjadi berharga bagi siswa yang terlalu pemalu dan malu untuk meminta bantuan lebih lanjut.

"Ia memberikan jawaban lebih dari yang saya kira dan tulis," ungkap Neil Siginatchu, seorang siswa laki-laki berusia delapan tahun.

Khanmigo dapatkan respons baik dan bagus, penghalang utamanya hanyalah keamanan. Jangan sampai AI memberikan pernyataan perihal narkoba atau ujaran kebencian.

Mengantisipasi hal itu, Khan melakukan upaya keras dalam memagari AI ini lebih dari ChatGPT. Antisipasi dilakukan agar pendidik bisa memantau input siswa serta menandai kata-kata umpatan serta konten lainnya.

"Sebagian besar orang tua bersemangat akan hal itu. Yang mereka inginkan hanya pembatas yang jelas," jelas Khan.


Artikel ini telah tayang di detikInet. Baca selengkapnya di sini.

(wip/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads