Namanya Ryyan Alshebl. Siapa sangka, sebelum terpilih menjadi wali kota di Desa Ostelsheim, Jerman, ia merupakan seorang pengungsi yang berasal dari Suriah.
Dikutip dari detikNews pada Rabu (5/4/2023), pria berusia 29 tahun itu meninggalkan rumahnya di Sweida, Suriah selatan, pada tahun 2015. Delapan tahun berselang, Alshebl kini bertanggung jawab atas sebuah kota berpenduduk 2.500 orang di negara bagian Baden-Wrttemberg.
Meski secara pribadi dia merupakan anggota Partai Hijau, Alshebl mencalonkan diri sebagai kandidat independen. Dia mendapatkan mayoritas suara mutlak 55,41% dalam jajak pendapat hari Minggu (2/4).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alshebl menggambarkan kampanye pemilunya "sangat positif", lapor kantor berita DPA.
Sosok Ryyan Alshebl
Penyiar publik lokal, SWR, melaporkan bahwa wali kota baru itu meninggalkan Suriah ketika dia berusia 21 tahun untuk menghindari wajib militer selama perang saudara yang sedang berlangsung di negara asalnya.
Ratusan ribu pengungsi datang ke Jerman pada 2015, sebagian besar melarikan diri dari perang di Suriah. Alshebl kemudian melakukan perjalanan melintasi Mediterania sebelum berakhir di Jerman, di mana dia melanjutkan hidupnya dengan belajar bahasa Jerman dan menyelesaikan magang di bidang administrasi.
Alshebl bekerja untuk dewan lokal di kota terdekat, Althengstett, setelah menerima kewarganegaraan Jerman.
Dia mengatakan bahwa setelah memenangkan pemilihan untuk menjadi Wali Kota Ostelsheim, dia kini berencana untuk pindah ke desa tersebut.
Media melaporkan bahwa Alshebl kemungkinan besar adalah wali kota pertama di Baden-Wrttemberg yang berasal dari Suriah dan bahkan mungkin kandidat pertama.
Artikel ini sudah tayang di detikNews, baca selengkapnya di sini
(ral/dir)