Jabar Hari Ini: Trik Licik Sunjaya hingga Pembacok Sadis Ditangkap

Jabar Hari Ini: Trik Licik Sunjaya hingga Pembacok Sadis Ditangkap

Tim detikJabar - detikJabar
Senin, 03 Apr 2023 22:00 WIB
Sidang pemeriksaan saksi kasus gratifikasi mantan Bupati Cirebon Sunjaya Purwadisastra
Sidang pemeriksaan saksi kasus gratifikasi mantan Bupati Cirebon Sunjaya Purwadisastra (Foto: Rifat Alhamidi/detikJabar)
Bandung -

Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat hari ini, Senin (3/4/2024). Dari mulai pelaku pembacokan di Sukabumi ditangkap hingga aksi jahat eks Bupati Cirebon Sunjaya Purwadisastra peras pejabat.

Berikut rangkuman beritanya di Jabar Hari Ini:

Kelompok Orang Resahkan Warga dan Serang Pemotor

Polisi turun tangan tindaklanjuti kejadian aksi penyerangan yang dilakukan sekelompok orang terhadap pengendara motor di daerah Pondok Hijau, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung dan viral di media sosial.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam narasi di akun instagram tersebut, disebutkan 'Mendapat laporan masyarakat mengenai aksi meresahkan dari sekelompok pemuda Pada Minggu, 02 April 2023 sekitar pukul 01.15 dinihari (timestamp CCTV)'.

Belakangan diinformasikan aksi meresahkan itu ditangani oleh Polsek Cisarua, Kabupaten Bandung Barat sebab lokasi kejadian berbatasan dengan Kota Bandung.

ADVERTISEMENT

"Betul untuk kejadiannya ada, tapi nggak ada yang lapor. Jadi sampai saat ini kami tunggu ada korban yang melapor," ujar Iim saat dihubungi detikJabar hari ini.

Kendati demikian usai menerima laporan adanya peristiwa penyerangan tersebut pihaknya langsung mengecek lokasi kejadian.

"Jadi kita hanya terima laporan dari warga, kemudian tetap kami cek ke lokasi kejadian dan menunggu adanya laporan korban," tutur Iim.

Peristiwa ini melibatkan warga dari kampung yang berbeda. Namun tak diketahui dengan pasti apa penyebab terjadinya penyerangan tersebut.

"Itu warga dengan warga. Tapi penyebabnya juga kita kurang jelas apa, mungkin ya gesekan antarkelompok saja. Makanya dicegat di situ. Tapi tidak ada korban, untuk pelakunya sendiri kebanyakan remaja," tutur Iim.

Pihaknya sendiri mengintensifkan patroli di wilayah mencegah terjadinya kejadian serupa dengan berbagai penyebab yang mendasarinya.

"Kita antisipasi dengan patroli agar tidak ada kejadian serupa. Potensi keributan apapun kita antisipasi pokoknya," ucap Iim.

Sidang Pembacokan Siswa SD di Sukabumi Digelar Tertutup

Tiga pelaku yang terlibat dalam peristiwa pembacokan Randi Maulana, pelajar kelas VI SDN Sirnagalih, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi jalani persidangan.

Hal itu dibenarkan Yudistira, Humas Pengadilan Negeri (PN) Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Menurutnya karena melibatkan anak di bawah umur, sidang digelar secara tertutup dan hybrid.

"Hari ini sidang agendanya pemeriksaan saksi, jadi sedang berlangsung. Sidang anak kita laksanakan secara tertutup," kata Yudistira kepada detikJabar di ruang depan Pengadilan Negeri Cibadak hari ini.

Yudistira membenarkan, untuk para terdakwa sendiri tidak dihadirkan dalam agenda persidangan. Mereka sendiri sudah berstatus tahanan.

"Terdakwa tidak kita hadirkan, masih ditahan. Kita laksanakan secara zoom atau hybrid ya. Saksi kita periksa di persidangan sementara terdakwa atau si anak pelaku ini ditahanan," ujarnya.

"Ini sidang ke dua," kata Yudistira.

Eks Bupati Cirebon Terima Duit Haram Rp 10 Juta dari Guru

Tak hanya kepala dinas, mantan Bupati Cirebon Sunjaya Purwadisastra mendapat uang gratifikasi dari pejabat sekelas guru sekolah.

Hal itu diungkapkan saksi bernama Latifah, guru TK Kabupaten Cirebon di Pengadilan Tipikor Bandung. Dalam kesaksiannya, Latifah menyatakan menerima titipan uang Rp 10 juta dari seorang guru SMP bernama Mahmudah untuk diserahkan kepada Sunjaya.

Latifah bercerita, saat itu pada 2018, ia dititipkan uang Rp 10 juta dari Mahmudah setelah mendapat surat pindah dari SMP 2 Susukan ke SMP 1 Gegesik. Uang tersebut kata Latifah, diserahkan Mahmudah lantaran tempat ngajarnya pindah dari pelosok Cirebon ke wilayah perkotaan.

"Yang saya tahu, (uang Rp 10 juta) Ibu Haji Mahmudah (diserahkan setelah) pindah dari SMP yang jauh ke SMP yang dekat kota. Buat sukuran katanya," kata Latifah saat menjawab prtanyaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK di Pengadilan Tipikor Bandung hari ini.

Uang setoran itu tadinya hendak diserahkan kepada suami Latifah. Namun karena saat itu suaminya sedang sakit, ia akhirnya mengantarkan langsung uang setoran tersebut kepada ajudan Sunjaya bernama Nanda.

"Waktu itu kata ibuhya (uangnya) Rp 10 juta, saya nggak tahu (nominalnya) karena waktu itu sudah di amplop. Penyerahan setelah ibu Haji Mahmudah pindah tugas," tuturnya.

Latifah pun bisa mendapat titipan uang setoran Rp 10 juta itu karena rumahnya masih satu kampung dengan Mahmudah. Latifah sendiri yang merupakan guru tidak mengaku belum pernah memberikan setoran sepeser pun kepada Sunjaya.

"Kalau ibu Latifah sendiri, pernah nggak menyerahkan uang ke Pak Bupati?" tanya JPU KPK.

"Belum pernah, pak," jawab Latifah menimpali pertanyaan JPU.

Sementara saat ditanyakan langsung kepada Mahmudah, ia membantah uang tersebut merupakan setoran untuk Sunjaya setelah pindah tugas ngajar. Uang itu bagi Mahmudah, merupakan rasa sukurnya karena dipindahtugaskan.

"Jadi itu inisiatif saya sebagai rasa syukuran, pak. Rasa sukur saya karena dipindah, sehingga alhamdulillah. Jadi memang kesadaran sendiri," ucapnya.

"Jadi itu bukan karena permintaan orang lain?" tanya JPU KPK yang langsung dijawab Mahmudah dengan kata bukan.

JPU KPK lantas menanyakan kembali kepada Mahmudah terkait uang Rp 10 juta tersebut. JPU meminta penegasan ke Mahmudah mengenai setorannya setelah mendapat surat pindah tugas kerja.

"Jadi kalau ibu tidak dipindah, tidak dilantik, ngasih uang nggak?," tanya JPU KPK.

"Tidak, itu sukarela," timpalMahmudah.

Pelaku Pembacokan Pria di Sukabumi Ditangkap

Pelaku pembacokan di ruas jalan utama Cibadak-Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi ternyata sudah tertangkap oleh pihak kepolisian. Kasus ini sempat bikin gempar lantaran foto korban beredar.

Hal itu diungkap Bayu Nugraha, Dewan Pembina sekaligus Dewan Kehormatan Ormas Brigez Indonesia. Diketahui, korban bernama Ijul, anggota Ormas tersebut. Sabay, panggilan akrab Bayu menegaskan pelaku sudah diamankan polisi.

"Kabar yang saya peroleh pelakunya sudah ditangkap, kabar yang saya terima pelaku ditangkap. Kabarnya sepekan yang lalu ditangkapnya," kata Sabay saat dihubungi detikJabar hari ini.

Menurut kabar yang diterima Sabay, pelaku ditangkap di daerah Garut. Ia juga menunggu kabar terbaru dari kepolisian.

"Kabar yang kami terima pelaku ditangkap di Garut, tepatnya di daerah Ciheulang. Pelaku utama infonya, pelaku ini baru keluar dari Lapas dengan kasus serupa," imbuhnya merinci informasi yang diterimanya.

Dikonfirmasi terpisah, Kasat Reskrim Polres Sukabumi AKP Dian Purnomo membenarkan kabar tersebut. "Sudah. Rilis minggu ini. Nanti diinfokan, update info nanti pas rilis saja," singkat Dian.

Kasus pembacokan Ijul sempat membuat geger publik di Sukabumi, pasalnya foto mengerikan korban pasca pembacokan tersebar di aplikasi perpesanan. Diberitakan sebelumnya, seorang pria diduga menjadi korban pembacokan di Sukabumi. Foto mengerikan diduga korban pembacokan itu pun beredar luas.

Rumah Janda di Sumedang Terbakar

Sebuah rumah semi permanen di Dusun Cisero, RT/RW 02/06, Desa Rancamulya, Kecamatan Sumedang Utara ludes dilalap api, dini hari tadi. Tidak ada korban jiwa namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta.

Pemilik rumah diketahui bernama Nurelah (43), seorang janda empat anak yang ditinggal mati suaminya. Rumah itu dihuni oleh Nurelah bersama dua anaknya serta kakak laki-lakinya. Sementara dua anak lainnya tinggal terpisah lantaran telah menikah.

Saat kebakaran terjadi, Nurelah sendiri kebetulan sedang dititipi seorang cucu oleh salah satu anaknya yang sedang dirawat di rumah sakit.

Nurelah mengungkapkan, peristiwa kebakaran terjadi sekitar jam 1.45 dini hari. Ia yang saat itu baru selesai mempersiapkan hidangan sahur tiba-tiba dikagetkan oleh adanya kobaran api yang berasal dari salah satu kamar.

"Jadi kejadiannya pas saya sudah selesai masak dan mau salat, tiba-tiba saya melihat ada kobaran api yang menyala-nyala di salah satu kamar depan," ungkap Nurelah kepada detikJabar di lokasi.

Ia pun saat itu langsung membangunkan seisi rumah dan teriak meminta pertolongan sambil menyelamatkan diri pergi keluar rumah.

"Saat itu saya langsung meraih cucu saya dan sebuah tas, lalu seisi rumah saya bangunkan dan semuanya langsung keluar menyelamatkan diri," terangnya.

Warga yang mengetahui peristiwa itu pun seketika langsung bahu membahu berupaya memadamkan kobaran api sambil sebisanya membantu menyelamatkan barang-barang yang ada di dalam rumah. Namun bukannya padam, kobaran api malah semakin membesar.

Beruntung sebelum merembet ke rumah lainnya, petugas Damkar Sumedang tiba di lokasi. Hingga, kobaran api pun pada akhirnya bisa dikendalikan dan dipadamkan.

"Kobaran api berhasil dipadamkan oleh Damkar, pas lagi nyala-nyalanya," ujarnya.

Nurelah menduga bahwa penyebab kebakaran diakibatkan oleh korsleting listrik.

"Karena kemunculan api itu dari salah satu kamar dan api itu muncul dari atas langit-langit kamar," terangnya.

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, namun Nurelah harus menerima kenyataan bahwa sebagian besar harta bendanya tidak dapat diselamatkan berikut dengan dengan bangunan rumah yang ludes terbakar.

"Hampir semua kebakar, kecuali TV dan beberapa barang lainnya," ujarnya.

Kini, ia pun untuk sementara terpaksa harus tinggal di rumah saudaranya.

"Ya mau tinggal di mana lagi, paling ke rumah saudara dulu," ucapnya.

Sementara itu, Danton Damkar Sumedang Kota, Yayat Hidayat mengatakan, kobaran api benar-benar berhasil dipadamkan pada sekitar pukul 4.30 WIB.

"Rumah jenis semi permanen dan luas area yang terbakar sekitar 112 meter persegi," terangnya.

Yayat mengatakan, penyebab kebakaran belum dapat dipastikan karena masih dalam penyelidikan.

"Asal api masih dalam penyelidikan," ujarnya.

Yayat menambahkan, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut namum kerugian materi ditaksir mencapai Rp200 juta.

Halaman 2 dari 2
(wip/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads