Suara Kecewa dari Jabar Usai Piala Dunia U-20 di RI Batal Digelar

Round Up

Suara Kecewa dari Jabar Usai Piala Dunia U-20 di RI Batal Digelar

Tim detikJabar - detikJabar
Jumat, 31 Mar 2023 03:45 WIB
Pekerja merawat rumput lapangan sepak bola saat renovasi Stadion Si Jalak Harupat di Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (11/3/2023). Renovasi Stadion Si Jalak Harupat tersebut ditujukan untuk perhelatan Piala Dunia U-20 pada Mei hingga Juni 2023 mendatang. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/nym.
Stadion Si Jalak Harupat yang awalnya akan dijadikan venue Piala Dunia U-20 (Foto: ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Bandung -

Kekecewaan menyelimuti Bangsa Indonesia hari ini. Betapa tidak, ajang Piala Dunia U-20 yang sudah dinanti-nanti tiba-tiba batal. FIFA mencoret nama Indonesia sebagai tuan rumah ajang empat tahunan ini hanya dua bulan sebelum digelar.

Rabu (29/3) malam, FIFA melalui situs resminya mengumumkan jika gelaran Piala Dunia U-20 di Indonesia batal digelar. Pengumuman itu setelah Presiden FIFA Gianni Infantino dengan Ketum PSSI Erick Thohir di Doha, Qatar.

"Menyusul pertemuan hari ini antara Presiden FIFA Gianni Infantino dan Presiden Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir, FIFA telah memutuskan, karena keadaan saat ini, untuk membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia FIFA U-20 2023," bunyi pernyataan FIFA.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tuan rumah baru akan diumumkan sesegera mungkin, dengan tanggal turnamen saat ini tetap tidak berubah."

Usai kabar pembatalan ini muncul, mimpi para pemain Timnas Indonesia U-20 untuk main di ajang paling bergengsi akhirnya diratapi kesedihan, bukan cuma mereka yang sedih tapi seluruh lapisan suporter dan masyarakat bangsa ini juga menangis.

ADVERTISEMENT

Tidak terkecuali dari Jawa Barat. Bupati Bandung Dadang Supriatna misalnya, dia menyayangkan pembatalan itu. Apalagi Stadion Si Jalak Harupat yang berada di Kabupaten Bandung sudah bersolek untuk menjadi salah satu venue pertandingan.

"Saya sangat menyayangkan keputusan FIFA tersebut, mengingat berbagai persiapan yang sudah dilaksanakan," kata Dadang, dalam rilis yang diterima detikJabar, Kamis (30/3/2023).

Dadang menyebutkan saat ini tidak ada yang bisa dilakukan selain menerima keputusan FIFA. Hal ini menurutnya harus jadi pelajaran untuk seluruh pihak.

"Namun demikian, karena FIFA memegang kekuasaan untuk memutuskan, kita tetap harus menghormati keputusan mereka, meskipun dengan perasaan sangat menyesal," jelasnya.

"Para pemimpin nasional dan daerah tidak perlu memperluas konflik karena perbedaan pandangan. Apalagi sampai memecah belah keutuhan, persatuan dan kesatuan kita sebagai sebuah bangsa yang berdaulat," ucapnya.

Selain Dadang, Yana Mulyana Wali Kota Bandung juga menyayangkan pembatalan Indonesia jadi tuan rumah. Sebab kata dia, pupus juga harapan warga Bandung untuk menggelar acara skala Internasional di kota sendiri.

Yana mengatakan kesempatan Indonesia untuk unjuk diri di pentas dunia sirna begitu saja. Apalagi, Indonesia juga dibayang-bayangi sanksi berat dari FIFA.

"Ya iyalah (menyayangkan), dari sisi pembinaan pemain bolanya ya kan karunya. Nanti tiba-tiba liga 1 pun kita enggak diakui lho, kan kasian atuh. Juara liga 1 mau main dimana? Di AFC enggak bisa, apalagi world cup. Karunya gitu ya, padahal kan tadi temen-temen yang udah di Timnas proses yang sangat panjang, dari usia 8 tahun meureun udah main bola terus," paparnya ditemui di Balai Kota Bandung.

Kota Bandung sendiri menjadi wilayah yang bakal kedatangan kontestan Piala Dunia U-20. Sebab ada beberapa lapangan yang bakal digunakan sebagai tempat berlatih para pesepakbola.

Diantara Dadang dan Yana, dua orang berikutnya adalah yang paling bersedih dengan batalnya Piala Dunia U-20. Mereka adalah Kakang Rudianto dan Robi Darwis, pemain muda Persib Bandung yang juga punggawa Timnas Indonesia U-20.

Kedua pemain ini patah hati mengetahui gagal tampil di event paling bergengsi tersebut. Kakang Rudianto dan Robi Darwis mengungkapkan kekecewaannya dengan mengunggah postingan di media sosial yang disertai emot patah hati.

"Sangat kecewa," tulis Kakang.

Kakang menyematkan tiga emotikan dalam ungkapan kekecewaannya. Dua emotikon yang menggambarkan kesedihan, dan satu laginya ada emotikon hati yang patah.

Meski begitu, Kakang tidak lupa menyampaikan terimakasih mepada staf pelatih Timnas Indonesia yang sudah berjuang mempersiapkan tim. Kakang dengan berani turut menyentil pihak yang menolak kedatangan Timnas Israel.

Sama halnya dengan Kakang, Robi Darwis ikut mengunggah foto dengan yang menyatakan kesedihannya. Robi tak menyangka Indonesia batal tampil di Piala Dunia U-20. Dia juga menyinggung soal tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang.

"Masih tidak percaya kita gagal tampil di Piala Dunia U20. Impian kita harus hancur oleh orang" yang membicarakan mengatasnamakan kemanusiaan, jangan terlalu memikirkan negara lain jika ingin berbicara kemanusiaan. Kenapa kalian diam ketika tragedi kanjuruhan yang memakan korban lebih dari 100 nyawa hilang!!?," tulis Robi.

Robi turut berpendapat soal pihak-pihak yang menolak kedatangan Timnas Israel di Piala Dunia U-20. Menurutnya hal itu telah menghancurkan mimpi skuad anak-anak muda.

"Kalian sadar tidak!? Kalian telah menghancurkan mimpi anak muda seperti kita untuk bermain di piala dunia. Mau sampai kapan sepak bola kita seperti ini!? Kecewa, kesel, marah, sedih. Padahal tinggal menghitung hari untuk mencapai impian namun harus hilang begitu saja," tulis Robi disisipi emot bunga layu dan dua hati yang patah.




(bba/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads