Aksi Saling Dorong Nasabah Bank-Petugas Saat Tuntut Pencairan Uang

Kabupaten Indramayu

Aksi Saling Dorong Nasabah Bank-Petugas Saat Tuntut Pencairan Uang

Sudedi Rasmadi - detikJabar
Kamis, 30 Mar 2023 15:21 WIB
Aksi nasabah bank di Indramayu menuntut pencairan tabungan, Kamis (30/3/2023).
Aksi nasabah bank di Indramayu menuntut pencairan tabungan, Kamis (30/3/2023). (Foto: Sudedi Rasmadi/detikJabar)
Indramayu -

Nasabah bank di Indramayu melakukan aksi menuntut pencairan tabungan. Dalam aksi tersebut, terjadi saling dorong antara massa dan juga petugas.

Insiden saling dorong tersebut terjadi saat massa yang merupakan nasabah Bank Perkreditan Rakyat Karya Remaja (BPR-KR) Indramayu meminta agar pihak bank mencairkan tabungan mereka di depan kantor BPR-KR Indramayu pada Kamis (30/3/2023).

Pantauan detikJabar, ratusan nasabah merangsek masuk ke kantor BPR-KR Indramayu. Bahkan, massa aksi juga mendobrak pintu gerbang untuk menuntut uang tabungannya yang selama ini sulit dicairkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nasabah melanjutkan aksinya dengan menyegel kantor BPR-KR Indramayu. Mereka memasang rantai dan menggembok pintu.

Nasabah segel kantor BPR-KR Indramayu, menuntut uang tabungannya dikembalikanNasabah segel kantor BPR-KR Indramayu, menuntut uang tabungannya dikembalikan Foto: Sudedi Rasmadi/detikJabar

Salah satu nasabah, Urip Tri Andri (39) mengaku aksi ini kembali dilakukan karena para nasabah belum mendapat kepastian dari pihak perusahaan maupun Kuasa Pemilik Modal (KPM).

ADVERTISEMENT

"Sama seperti aksi sebelumnya, tuntutan pengembalian uang nasabah baik dalam bentuk tabungan maupun deposito. Karena belum ada keputusan baik dari direksi maupun KPM," kata Urip Tri Andri.

Dijelaskan Urip, ada 300-an lebih nasabah yang kesulitan mencairkan uang tabungan maupun depositonya. Jumlah tabungannya beragam, mulai dari puluhan hingga miliaran rupiah untuk setiap nasabahnya.

Termasuk Urip yang mengaku belum bisa mengambil uang puluhan jutanya yang tersimpan di BPR-KR tersebut.

"Yang terdata ada sekitar 300-an nasabah bahkan lebih. Kasihan bukan hanya uang pribadi ada juga tabungan siswa, anak yatim hingga uang Dewan Pengurus Masjid (DKM)," jelasnya.

Dia menambahkan bahwa setiap aksinya sering bertemu dengan pihak-pihak yang bersangkutan. Namun, sampai saat ini, ia mengaku tidak mendapat kepastian dari pihak perusahaan terkait pengembalian uang nasabah.

Hingga saat ini, ratusan nasabah terlihat masih bertahan di sekitar kantor BPR-KR Indramayu yang berada di jalan Letnan Jenderal S. Parman, Indramayu. Hal itu dilakukan nasabah mendesak pihak perusahaan milik pemerintah daerah tersebut.

"Mungkin sampai Magrib di sini. Karena ketemu sudah, audiensi sudah tapi tidak ada kepastian," pungkas Urip.

Dikonfirmasi terpisah, Plt Diektur Utama BPR-KR Indramayu, Bambang mengatakan bahwa pihaknya belum bisa memastikan waktu pengembalian uang nasabah. Namun, ia memastikan sampai saat ini pihaknya masih melakukan proses penagihan terhadap debitur nakal.

"Persoalan ini kan mereka menuntut haknya cuma mohon bersabar, karena kami sedang berusaha menagih kredit macet baik lelang maupun di luar lelang, kami sedang menindaklanjuti kemungkinan segera direalisasikan. Kami tidak bisa memastikan," jelas Bambang kepada wartawan.




(dir/dir)


Hide Ads