Obrog Berokan, Cara Warga di Indramayu Bangunkan Sahur dengan Kostum Seram

Obrog Berokan, Cara Warga di Indramayu Bangunkan Sahur dengan Kostum Seram

Sude - detikJabar
Kamis, 30 Mar 2023 01:30 WIB
Seni Obrog Berokan ikut bangunkan sahur di Kabupaten Indramayu.
Seni Obrog Berokan ikut bangunkan sahur di Kabupaten Indramayu. (Foto: Sudedi Rasmadi)
Indramayu -

Banyak cara dilakukan warga ketika waktu sahur menjelang. Di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, ada kegiatan unik yang disebut obrog yang diikuti tarian berokan yang terlihat menyeramkan.

Sekira pukul 01.00 WIB dini hari, remaja di Blok Buyut, Desa Tambi, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu mulai berkumpul. Selain membawa perlengkapan alat musik seperti kendang, drum hingga piano, ada juga yang membawa kostum berokan dan wewe blowak.

Seperti biasanya, para remaja kompak memainkan alat musik berkeliling kampung sambil menyuguhkan beberapa instrumen lagu yang sedang hit. Suara melengking pun terdengar keras dari pemeran berokan teteoet yang seolah ikut membangunkan warga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Biasanya dari jam 01.00 sampai 03.30 WIB dinihari. Ya keliling bangunin orang aja untuk sahur," kata salah satu personel Obrog, Dani Maulana kepada detikJabar, Rabu (29/3/2023).

Dani mengaku tidak mengetahui asal usul tradisi obrog. Ia yang baru ikut bergabung selama tiga tahunan setiap bulan puasa ini mengakui bahwa obrog sudah dilakukan secara turun-temurun.

ADVERTISEMENT

Salah satu seniman Indramayu yang andil dalam obrog itu menjelaskan bahwa, selain bisa membangunkan warga untuk sahur. Ia pun berharap kesenian berokan khas Indramayu tetap lestari. Sehingga, berokan, buta sanga hingga wewe blowak turut dilibatkan.

"Seni budaya berokan teteoet juga ikut membangunkan warga supaya tetap lestari," kata Seniman Indramayu, Wata Adi Permana (53).

Seni Obrog Berokan ikut bangunkan sahur di Kabupaten Indramayu.Seni Obrog Berokan ikut bangunkan sahur di Kabupaten Indramayu. Foto: Sudedi Rasmadi

Diceritakan Seniman yang akrab disapa Kang Wata, bahwa obrog tidak lepas dari kesenian musik. Seperti di tahun 2006 lalu, tradisi obrog kebanyakan diisi dengan musik tarling klasik khas Indramayu.

Kemudian, seiring waktu berjalan, obrog juga diikuti dengan musik modern seperti tarling dangdut. Bahkan saat ini, Kang Wata mencoba memasukkan seni berokan ke dalam tradisi obrog.

"Dulu yang seni tarling dangdut itu cukup ramai, ya selain bangunkan sahur juga bisa dapat saweran," kata Kang Wata ceritakan pengalamannya ketika ikut tradisi obrog.

Ditegaskan Kang Wata, berbagai kesenian musik dalam obrog sahur itu masih dilakukan warga di beberapa desa lainnya di Kabupaten Indramayu.




(tey/tey)


Hide Ads