Awalnya, Ujang mengucapkan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas kegaduhan yang diperbuat dengan rekan-rekannya. Dia menegaskan kembali jika video itu keisengan belaka, bukan karena faktor sengaja atas dugaan makar ataupun propaganda.
"Pertama dalam kesempatan ini sekali lagi saya mengucapkan permohonan maaf kepada seluruh warga Indonesia karena kekhilafan saya, tapi itu bukan karena faktor disengaja dan hanya kekhilafan saya," kata Ujang Hamdun dalam rekaman video yang diterima detikJabar, Selasa (28/3/2023).
Lebih lanjut, Ujang juga menanggapi terkait statusnya di DKM Al Jabbar. Dia mengatakan, sejauh ini ia belum menerima Surat Keputusan (SK) yang menyatakan jika dia resmi sebagai anggota DKM masjid Al Jabbar.
"Kedua terkait masjid Al Jabbar, pertama saya pribadi belum menerima SK. Saya sampai sekarang belum dilantik karena saya kapan dilatiknya dan waktunya di mana (tidak tahu) dan saya belum terima SK, ke pribadi saya tidak ada undangan atau pelantikan," ungkapnya.
Ujang juga menuturkan, akan menyerahkan keputusan tersebut kelada Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Terlebih setelah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil buka suara terkait viralnya video Ujang Hamdun.
"Kalau pandangan Pak Gubernur harus tinjau ulang, saya kira saya dengan ikhlas karena saya sendiri belum menerima SK apalagi dilantik selaku jajaran pengurus," kata dia.
"Adapun usulan yang diusulkan berdasarkan pengurus mungkin itu bisa ditinjau ulang kembali dan kami menyerahkan kepada Pemprov. Pada intinya kami ikhlas atas apapun keputusan pemerintah provinsi dan itu adalah yang terbaik bagi saya khususnya dan umumnya bagi warga Jawa Barat," tutup Ujang.
Sebelumnya diberitakan, seorang calon DKM Masjid Raya Al Jabbar Kota Bandung berulah, lantaran videonya viral di media sosial. Sosok itu adalah Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sukabumi Ujang Hamdun.
Dalam video itu, Ujang dan tiga orang lainnya berpidato dengan memegang senapan laras lanjang dan dibubuhi kalimat 'Jadilah Hamba yang Membunuh.' Videonya pun viral dan telah diketahui Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Saat diwawancarai di Gedung DPRD Jabar, Senin (27/3) kemarin, Kang Emil, sapaannya, mengaku sangat menyesalkan video yang dibuat Ujang tersebut.
"Mendapat laporan ada peristiwa yang dilakukan Sekum MUI Kabupaten Sukabumi, intinya saya menyesalkan," kata Emil.
Kang Emil juga baru mengetahui jika Ujang merupakan salah satu pengurus di DKM Masjid Raya Al Jabbar. Menurutnya sebagai seorang tokoh, Ujang harusnya bisa memberikan teladan yang baik.
"Sebagai tokoh dalam kepengurusan majelis ulama harus memberikan sebuah keteladanan yang baik, bahwa ternyata beliau ada di kepengurusan Al Jabbar," ucapnya.
Dia menjelaskan, pengurus DKM Masjid Raya Al Jabbar berasal dari perwakilan MUI di 27 kabupaten/kota se-Jabar dan ormas Islam. Karena itulah, dengan beredarnya video itu, Emil menegaskan bakal melakukan evaluasi di kepengurusan DKM Masjid Raya Al Jabbar.
"Bahwa ternyata di kemudian hari ditemukan ada hal yang sifatnya tidak baik atau tidak sesuai aturan, tentu bisa dievaluasi kepengurusan di Al Jabbar tersebut," jelas Emil.
"Masing-masing individu membawa sejarah perilaku dinamika setelah mempunyai jabatan maka. Akan jadi tanggung jawab," ujarnya. (mso/orb)