Video 'Iseng' Sekum MUI Sukabumi Pamer Senjata Tuai Kontroversi

Round-up

Video 'Iseng' Sekum MUI Sukabumi Pamer Senjata Tuai Kontroversi

Siti Fatimah - detikJabar
Selasa, 28 Mar 2023 08:45 WIB
Viral pria berpidato sambil membawa senjata laras panjang
Viral pria berpidato sambil membawa senjata laras panjang (Foto: Istimewa)
Sukabumi -

Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sukabumi Ujang Hamdun tengah dirundung isu tak sedap. Dia bersama keempat rekannya menjadi sorotan publik usai video menenteng senapan dan pidato provokatifnya viral di media sosial.

Video itu awalnya diketahui dari akun Twitter @Lek*****. Dalam video berdurasi 48 detik itu Ujang Hamdun menggunakan pakaian jas, koko dan iket kepala menyampaikan pidato. Kemudian, dia dan dua orang lainnya terlihat menenteng senapan. Dia juga sempat membacakan ayat suci Al-Qur'an surat Al-Anfal ayat 60.

"Jadilah hamba yang membunuh bukan yang dibunuh. Perangi orang musyrik dimanapun mereka berada. Allahu Akbar, Allahu Akbar, Takbir," seru Ujang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak berselang lama, Ujang langsung memberikan klarifikasinya. Dia menegaskan, Ujang dan rekan-rekannya merupakan satu NKRI. Ujang juga mengakui, ia menjadi salah satu pembina narapidana teroris.

"Saya bersama rekan-rekan saya, ini ada Kang Anton, Kang Rozak, dan David bahwa, pertama, saya sampaikan dulu secara tegas, saya NKRI dan kegiatan saya bagaimana membina narapidana dan napiter. Kemarin baru deklarasi setia kepada NKRI, ikrar kembali setia kepada negara," kata Ujang Hamdun, ditulis Senin (27/3/2023).

ADVERTISEMENT

Ujang membantah ada dugaan terafiliasi dengan kelompok teroris tertentu. Menurutnya, video itu dibuat untuk konsumsi pribadinya dan bukan untuk disebarluaskan.

"Isinya pun dalam pemahaman kami tidak ada provokasi karena kami tidak punya latar belakang dari garis keras atau melawan negara, radikalis, makar, karena latar belakang kami tidak di situ semua," sambungnya.

Kodim 0607 pun bertindak. Dandim 0607 Letkol Inf Dedy Ariyanto mengatakan pihaknya telah memanggil keempat pria yang berada dalam video. Mereka adalah Ujang Hamdun, Rozak, David, dan Anton. Dalam pertemuan tersebut, mereka telah mengklarifikasi dan menyebut bahwa video tersebut hanya bentuk keisengan.

"Baik tadi Alhamdulillah kita kumpul termasuk semuanya pelaku yang ada dalam video tersebut dan beliau juga sudah mengklarifikasi bahwa beliau itu membuat video bukan dalam tujuan tertentu tapi memang hanya iseng," kata Dedy kepada detikJabar.

Kronologi dibuatnya video itu disebutnya berawal saat rombongan Ujang Hamdun menuju Pondok Halimun. Kemudian di tengah perjalanan, mereka beristirahat di sebuah kafe wilayah Selabintana karena cuaca buruk dan kendaraan mengalami gangguan.

"Ketika di tempat makan itu iseng bikin video sambil bawa senjata," ujarnya.

Terkait senapan yang digunakan, Dedy memastikan senapan itu hanya senapan angin yang bentuknya mirip dengan senapan serbu militer. Pihaknya juga telah mengamankan barang bukti tersebut.

"Sudah ada di kita juga, itu senapan angin, ada tiga termasuk peluru senapan angin tujuannya berharap video ini tidak kemana-mana karena memang tidak ada tujuan jelek sampai ke arah radikal atau intoleran, tidak ada," tegasnya.

Dapat Sorotan Gubernur-Wagub Jawa Barat

Sorotan atas aksi Ujang Hamdun sampai hingga pimpinan di Jawa Barat. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, sangat menyesalkan atas adanya video keisengan tersebut.

"Mendapat laporan ada peristiwa yang dilakukan Sekum MUI Kabupaten Sukabumi, intinya saya menyesalkan," kata Emil.

Kang Emil juga baru mengetahui jika Ujang merupakan salah satu calon pengurus di DKM Masjid Raya Al Jabbar. Menurutnya sebagai seorang tokoh, Ujang harusnya bisa memberikan teladan yang baik.

"Sebagai tokoh dalam kepengurusan majelis ulama harus memberikan sebuah keteladanan yang baik, bahwa ternyata beliau ada di kepengurusan Al Jabbar," ucapnya.

Wagub Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum juga merespons status Ujang Hamdun di kepengurusan DKM Al Jabbar. Ulum menegaskan Pemprov tidak tahu-menahu soal status Ujang tersebut. Penunjukan Ujang tak hanya berdasarkan rekomendasi dari Pemprov Jabar, namun juga berdasarkan usulan dari pemerintah kabupaten/kota di Jawa Barat.

"Dengan beredarnya video yang sekarang lagi viral, yang ber-statement seperti itu, saya akan klarifikasi, karena ada kelompok yang menyalahkan kami selaku Pemprov Jawa Barat, karena itu termasuk salah satu pengurus di Masjid Al-Jabbar," kata Uu mengawali pernyataannya dalam rekaman audio yang diterima, Minggu (26/3).

Dia menegaskan, Sekretaris MUI Kabupaten Sukabumi itu bisa dicoret dari kepengurusan DKM Al-Jabbar. Namun pencoretan nama Ujang tersebut tidak bisa langsung dilakukan karena harus berkoordinasi terlebih dahulu dengan beberapa pihak.

"Bisa saja langsung coret, tapi tidak seperti itu. Ini akan jadi masukan bagi kami, akan sampaikan ke Pak Gubernur tentang itu," tutupnya.

(yum/yum)


Hide Ads