Siasat Pemkab Majalengka Cegah Tawuran Siswa

Siasat Pemkab Majalengka Cegah Tawuran Siswa

Erick Disy Darmawan - detikJabar
Selasa, 28 Mar 2023 02:45 WIB
Bupati Majalengka Karna Sobahi
Bupati Majalengka Karna Sobahi. (Foto: Erick Disy Darmawan/detikJabar)
Majalengka -

Kasus tawuran antarpelajar tengah marak di Kabupaten Majalengka. Aksi tersebut membuat geram pemerintah setempat.

Untuk mencegah maraknya aksi tawuran di Majalengka, pemerintah mulai mengambil sejumlah langkah, salah satunya mengumpulkan seluruh kepala sekolah dan wakil kepala sekolah tingkat SMP se-Kabupaten Majalengka.

"Setelah melihat kasus akhir-akhir ini berada di level SMP (sudah) tawuran, saya pikir ini ada apa nih, itu kan pertanyaannya yah. Kita harus mencari faktor penyebab, baik secara internal maupun secara eksternal," kata Karna kepada detikJabar, Senin (27/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka dikumpulkan di gedung Yudha Karya Pemkab Majalengka. Di sana mereka merumuskan sejumlah kebijakan untuk mengantisipasi dan memperbaiki kelemahan dalam pelaksanaan pendidikan.

"Konsep program yang disampaikan Kadisdik tadi, beliau akan berkoalisi untuk membuat wadah-wadah yang bisa mengalihkan jadi kegiatan yang positif," ujar dia.

ADVERTISEMENT

"Tadi kata Kapolres juga banyak ruang-ruang kosong anak itu diluar. Mereka lebih tertarik dengan garapan-garapan luar, kelompok medsos, membuat grup-grup geng motor segala macam. Kenapa tidak disibukkan di sekolah? Misalnya ada kelompok pecinta alam, grup olahraga, grup apa, sehingga anak sibuk di sekolah," sambungnya.

Atas maraknya kasus tawuran antarpelajar di Majalengka, Karna meminta dinas terkait terjun langsung membenahi sistem pendidikan selama ini. Sebab, maraknya aksi tawuran diakibatkan merosotnya moralitas pelajar.

"Tetapi saya lebih menekankan kepada sebuah upaya perbaikan di internal. Pembina kepada para siswa, pendekatan, dan kolaborasi dengan orang tua," ucap dia.

Di samping itu, Karna juga meminta para pendidik lebih peka lagi terhadap peserta didiknya. Harapannya aksi tawuran antar pelajar dapat terantisipasi.

"Makanya saya tanya tadi, sudah sampai sejauh mana Kepala Sekolah, Wakasek, Pembina OSIS, guru BK, guru-guru, wali kelas mengantisipasi ciri-ciri anak di kelas, itukan sebenarnya di kelas sumbernya itu. Zaman dulu kita tahu, 'oh anak ini cenderung pakai-pakaian, pakai motor ini'. Itu cenderung-cenderung kayak gitu yang biasanya perlu diantisipasi lebih spesifik," jelas dia.

(orb/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads