Ngerinya Perang Sarung di Sukabumi: Masih Anak-anak, Bawa Sajam

Ngerinya Perang Sarung di Sukabumi: Masih Anak-anak, Bawa Sajam

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Senin, 27 Mar 2023 09:05 WIB
Senjata yang diamankan dari pelaku perang sarung di Cibadak, Kabupaten Sukabumi
Senjata yang diamankan dari pelaku perang sarung di Cibadak, Kabupaten Sukabumi (Foto: istimewa)
Sukabumi -

Aksi perang sarung di wilayah Kabupaten Sukabumi nyaris pecah, beberapa senjata tajam (sajam) berhasil disita, belasan orang diamankan beberapa diantaranya masih berusia di bawah umur. Bentrokan itu berhasil digagalkan kepolisian dan warga.

Informasi dihimpun detikJabar, tawuran bermodus perang sarung itu terjadi pada Sabtu (25/3/2023) dinihari lalu. Warga yang curiga melihat adanya beberapa orang yang mencurigakan kemudian melakukan pergerakan. Benar saja, saat dibawa ke kepolisian sejumlah senjata tajam berhasil diamankan.

"Kejadiannya itu Sabtu (25/3) dini hari, saya selesai salat malam Qiyamul Lail mendengar ada yang gaduh-gaduh. Saya langsung beranjak keluar, melihat ada beberapa warga ngejar orang. Sampai anak saya juga ikut ngejar, ternyata mereka yang dikejar mau perang sarung," tutur Suhendi, warga Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Senin (27/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, aksi perang sarung di wilayah Kecamatan Cibadak diketahui kerap terjadi di setiap ramadan. Kepada awak media, Teguh Pramudya Ketua Karang Taruna Kelurahan Cibadak membenarkan hal itu. Kejadian terakhir, para pelaku perang sarung beraksi mulai Jumat (24/3) malam hingga Sabtu (25/3) dini hari.

"Kami mendapat info ada tiga titik kejadian, di (daerah) Karang, Lapang Sekarwangi dan di Gaya Ika. Itu bergantian, beda jam. Kalau dilihat mereka warga mayoritas anak-anak," kata Teguh.

ADVERTISEMENT

Menurut Teguh, meskipun dibungkus perang sarung para pelaku yang mayoritas berusia di bawah umur itu kedapatan membawa senjata tajam.

"Berbentuk senjata tajam celurit, pedang, stick golf dan besi dibungkus samping (sarung). Yang diamankan (malam itu) 11 orang. Dari Karang menyisir ke Sekarwangi dan Gaya Ika, awalnya perang samping, lebih kepada senjata tajam, tiap tahun pasti terjadi," ujarnya.

Sementara itu, dalam keterangan yang diperoleh detikJabar Kapolres Sukabumi AKBP Maruly Pardede membenarkan aksi perang sarung yang berhasil digagalkan kepolisian dan warga. Maruly menegaskan, antisipasi sudah dilakukan pihaknya bahkan sejak menjelang Ramadan.

"Sebelum bulan puasa berbagai tokoh masyarakat dan agama di Sukabumi, telah mengeluarkan himbauan kepada masyarakat salah satunya larangan kegiatan yang tidak sesuai tujuan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan seperti perang sarung atau tawuran. Maka tugas Polisi menegakkan aturan guna menjaga situasi Kamtibmas yang sudah kondusif sesuai harapan dari berbagai elemen masyarakat termasuk para tokoh masyarakat dan agama," kata AKBP Maruly Pardede melalui tim liputan Humas Polres Sukabumi.

Maruly menegaskan, pihaknya akan menindak tegas para pelaku perang sarung atau tawuran, apabila tetap melakukan kegiatan.yang sangat menggangu ketertiban umum dan kenyamanan masyarakat.

"Saya sudah perintahkan seluruh Kapolsek untuk melakukan patroli pada jam-jam rawan terjadinya perang sarung dan tawuran di wilayahnya masing-masing," jelasnya lagi.

Terkait perang sarung yang nyaris terjadi di Cibadak, Maruly menyebutkan terdapat tujuh orang pelaku perang sarung yang sempat diamankan. Lima diantaranya diamankan di sekitar Blok Ruko Gaya Ika, dua lainnya di Kampung Karangtengah.

Lima orang yang diamankan di Blok Ruko Gaya Ika yakni NB (19), FA (18) dan lainnya masih berusia 15 tahun, 14 tahun dan 16 tahun. Lalu di di Kampung Karangtengah, polisi mengamankan GR (18) dan remaja berusia 18 tahun.

(sya/yum)


Hide Ads