Cuan Jutaan dari Cangkaleng Dadakan di Jalur Tasikmalaya-Garut

Datangnya bulan suci Ramadan mendatangkan berkah tersendiri bagi warga di sepanjang Jalan Tasikmalaya- Garut tepatnya di Kawasan Tenjowaringin, Salawu. Berlimpahnya pohon kawung atau pohon nira dimanfaatkan warga sekitar untuk menjual buah cangkaleng atau dikenal sebagai kolang kaling.

Perajin dan pedagang kolang kaling musiman langsung menjamur di pinggir jalur Provinsi ini. Mereka memproses buah kolang-kaling di tempat.

"Di jalur ini ada yang permanen jualan dan produksi kolang kaling, ada juga yang dadakan. Jadi kita siapkan proses awalnya mulai buah cangkaleng, dibakar, terus dikupas dan direndam sampai kita jual di sini atau di bawa ke pasar," kata Ani, perajin kolang kaling saat ditemui detikJabar, Minggu (26/3/2023).

Peminat kolang kaling naik berkali lipat saat memasuki bulan suci Ramadhan. Masyarakat biasa menjajakannya sebagai hidangan manis pembuka puasa. Dalam sehari di sini bisa memproduksi kuintalan buah kolang-kaling.

Padahal hari hari biasa hanya puluhan kilogram saja. Otomatis, keuntungannya bisa mencapai ratusan ribu hingga jutaan Rupiah.

"Jadi yang beli bisa naik 5 sampai 7 kali lipat dari biasanya. Kan buat takjil buka puasa. Biasanya yang beli ada dari warga setempat, atau pengendara motor atau mobil yang melintas. Lumayan untuk takjil," kata Ani.

Salah satu pembeli Diki Rama, sengaja membeli kolang kaling di lokasi ini karena lebih segar. Diproses langsung tanpa banyak tangan hingga tingkat kebersihanya terjaga.

"Kebetulan kalau melintas jalan ini apalagi puasa saya beli kolang-kaling di sini. Bersih segar dan kolang kalingnya besar-besar," kata Diki.