.webp)
Suasana bulan suci Ramadan menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Seperti yang dilakukan oleh Abul Kalam, warga Sukabumi kelahiran Bangladesh ini setiap harinya menyediakan makanan dan minuman gratis untuk masyarakat.
Setiap harinya, disediakan air zam-zam dan kurma untuk berbuka puasa. Selain itu, pihaknya juga menyediakan makanan berat layaknya prasmanan di acara hajatan.
Pembagian makanan gratis ini dilakukan di rumah Abul Kalam, tepatnya di Kampung Cikareo, Kelurahan Sukakarya, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi. Nampak depan sudah terlihat rumah ini dihiasi dengan dedaunan dan tenda serta sebuah tulisan penanda tempat buka puasa gratis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya setiap hari selama satu bulan (Ramadan), kurang lebih hampir 10 tahun dan tiap tahunnya disediakan makanan berbuka puasa secara gratis," kata Abul Kalam saat berbincang dengan detikJabar, Jumat (24/3/2023).
Dia melanjutkan, 10 hari sebelum memasuki bulan suci Ramadan, ia juga membagikan sembako gratis kepada warga setempat. "Kalau kemarin lebih ramai karena bagi-bagi sembako, sekaligus untuk zakat mal," ujarnya.
Bunga Rusliana (23) salah satu panitia mengatakan, kegiatan buka puasa gratis ini memang sudah dilakukan dari tahun ke tahun. Biasanya, kata dia, warga akan memasak bersama dan membagikan kepada masyarakat yang bermukim atau yang melintasi jalanan tersebut.
"Jadi ini emang sudah setiap tahun mengadakan acara buka puasa gratis dari Pak Abul Kalam. Acara dari sore sekitar jam 16:00 WIB pengajian anak-anak dulu terus dilanjutkan ceramah, berdoa bersama, kultum baru berbuka puasa," ujar Bunga.
 Buka puasa gratis di rumah Abul Kalam di Kota Sukabumi Foto: Siti Fatimah/detikJabar |
Makanan yang disajikan akan berbeda-beda setiap harinya tergantung kesepakatan para warga. Namun untuk menu sunnah berbuka puasa seperti kurma dan air zam-zam akan disediakan setiap hari.
"Menu berbeda, jadi ada koordinasi dari warga desa untuk setiap harinya bakal masak apa saja. Warga juga ikut masak bersama," katanya.
Selain masakan khas Sunda, ada juga makanan khas Timur Tengah. Makanan lain seperti samosa, gulai kambing dan daging ayam pun tersedia. Bunga mengatakan, warga yang ingin berbuka puasa di sana tak pernah dibatasi dan tak dipungut biaya sepeserpun.
"Nggak dibatasi, jadi bisa gabung siapa saja. Selain untuk meningkatkan silaturahmi juga jadi memang berniat untuk berbagi dengan sesama, iya gratis," tutupnya.
(yum/yum)
