Sejumlah peristiwa mewarnai pemberitaan di Jawa Barat (Jabar) hari ini, Selasa (21/3/2023). Mulai dari larangan bisnis thrifting atau penjualan baju bekas impopr beredar di Jawa Barat hingga janji Ridwan Kamil muluskan jalan rusak di Garut usai diprotes warga Kabupaten Garut.
Berikut rangkuman Jabar Hari Ini:
Larangan Thrifting Beredar di Jabar
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melarang penjualan baju bekas impor atau biasa dikenal dengan istilah thrifting karena dianggap mengganggu industri tekstil dalam negeri.
Di Jawa Barat sendiri, thrifting menjadi salah satu usaha yang banyak digeluti. Salah satu pusat thrifting yang paling tersohor adalah Pasar Gedebage, Kota Bandung.
Namun, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mendukung penuh aturan larangan impor pakaian bekas, sesuai dengan instruksi Jokowi dan Permendag Nomor 40 Tahun 2022.
"Atas instruksi Presiden dan Kementerian, Jawa Barat juga melarang peredaran thrifting, barang-barang baju bekas yang mengganggu ekonomi kita skala mikro ya," kata Ridwan Kamil di Bandung, Selasa (31/3/2023).
Menurut pria yang akrab disapa Kang Emil ini, dengan adanya larangan impor pakaian bekas dari luar negeri, bisa berdampak positif terhadap para pelaku UMKM khususnya yang menggeluti industri fashion.
"Saya mendukung apa yang dilaksanakan Kementerian Perdagangan sehingga ekonomi lokal, produksi lokal harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri," ujarnya.
Sementara saat dikonfirmasi, Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Ibrahim Tompo mengatakan, pihaknya akan ikut mengawasi peredaran baju bekas impor tersebut. Hingga kini, polisi masih menunggu laporan resmi untuk penyelidikan.
"Kita akan menindaklanjuti dengan penyelidikan jika ada informasi atau laporan yang jelas," kata Ibrahim saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (21/3/2023).
Ibrahim mengakui bisnis peredaran baju bekas impor punya regulasinya sendiri. Sehingga menurutnya, bisnis yang dilarang Jokowi itu sulit untuk diproses secara hukum.
"Kalau dijual tidak ada aturan yang mengikat dan kondisi sosial masyarakat sehingga sulit diproses," pungkasnya.
Duka Warga Cianjur Dilanda Banjir Bandang
November 2023 lalu warga Cianjur diguncang gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,6. Belum selesai duka akibat gempa, bencana banjir bandang melanda Kota Santri pada Senin (20/3/2023) malam.
Banjir bandang yang melanda empat kecamatan menyebabkan ratusan rumah terendam dan belasan tenda pengungsi korban gempa hanyut.
Banjir bandang terjadi sekitar pukul 17.30 WIB. Air tiba-tiba datang dari arah hulu dengan ketinggian air mencapai 80 centimeter. Banjir tersebut masuk ke dalam rumah warga hingga menyebabkan beberapa rumah rusak. Banjir juga menyebabkan belasan tenda hunian sementara korban gempa bumi hanyut.
"Sedih kang, efek gempa saja belum selesai. Rumah rusak belum diperbaiki. Sekarang terjadi banjir bandang. Sedih, bencana tidak selesai, beberapa bulan tinggal di tenda, sekarang tendanya malah hanyut terbawa banjir," ungkap Apian (50) warga Kampung Gununglanjung Desa Cijedil Kecamatan Cugenang, Selasa (21/3/2023).
Menurutnya kesedihan warga bertambah mengingat beberapa hari lagi memasuki bulan suci Ramadan. Warga yang biasanya menjalankan ibadah puasa, mulai dari sahur dan berbuka bersama keluarga di rumah, kini sementara tidak bisa.
"Terpaksa puasa di tenda. Semoga saja beberapa hari ke depan tenda untuk keluarga yang hanyut sudah dibuatkan lagi oleh pemerintah. Kalau tidak, ya kemungkinan sahur dan berbuka di tenda komunal," kata dia.
Sementara itu, Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur Rudi Labis, mengatakan banjir bandang yang terjadi pada Senin malam disebabkan curah hujan yang tinggi. Namun khusus di perkotaan, banjir dipicu saluran drainase yang tertutup sampah yang dibuang sembarangan.
"Kalau Cugenang itu memang kerap banjir. Tapi memang yang semalam terparah. Tapi banjir yang terjadi disebabkan curah hujan yang tinggi, ditambah perilaku masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan sehingga drainase tersumbat dan airnya meluap," kata dia.
Di sisi lain, Bupati Cianjur Herman Suherman, mengatakan dirinya sudah menginstruksikan dinas terkait untuk memenuhi kebutuhan para korban gempa dan banjir bandang, terlebih saat menghadapi bulan suci Ramadan.
"Untuk korban gempa sudah disiapkan kebutuhan selama Ramadan. Yang kemarinterdampak banjir bandang juga disiapkankebutuhannya, terutama untuk tenda yang terbawa hanyut,"ungkapnya.
(ral/mso)