Sejumlah pejabat Pemkot Tasikmalaya menjalani tes urine imbas kasus narkoba yang menjerat Kepala Bappelitbangda serta tiga orang ASN lainnya.
Pemeriksaan urine dilakukan di tiga titik, yaitu di kantor Sekretariat Daerah Pemkot Tasikmalaya, kantor Bappelitbangda dan di sebuah kantor kelurahan, Kecamatan Cibeureum, Senin (20/3/2023).
"Ya hari ini dilakukan tes urine, kita tracing dulu di lokasi prioritas. Di Balekota, Bappelitbangda dan kelurahan di Cibeureum," kata Pj Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah, Senin (20/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cheka menargetkan semua ASN di Pemkot Tasikmalaya menjalani tes urine sebagai deteksi dini penyalahgunaan narkoba. "Rencananya semua ASN dites, tapi karena keterbatasan tenaga dan waktu, sekarang kita lakukan dulu yang prioritas," kata Cheka.
Cheka sendiri sudah menjalani tes urine. "Hasilnya belum, saya belum menerima," kata Cheka.
Sementara itu jalannya pelaksanaan tes urine terhadap para pegawai Bappelitbangda dilaksanakan tertutup. Pihak keamanan kantor tidak mengizinkan wartawan meliput kegiatan tes urine tersebut.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Tasikmalaya sudah mencopot Andi Abdullah dari jabatannya sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kota Tasikmalaya.
"Kita sudah tunjuk pelaksana harian, jadi per hari kemarin sudah ada pelaksana harian Kepala Bappelitbangda," kata Pj Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah, Sabtu (18/3/2023). Cheka menjelaskan pihaknya menunjuk staf ahli Wali Kota, Budi Rahman sebagai pelaksana harian Kepala Bappelitbangda Kota Tasikmalaya.
Cheka menambahkan status Andi Abdullah kini dinonaktifkan sementara dari jabatannya di lembaga yang sebelumnya dikenal dengan sebutan Bappeda itu. "Statusnya dinonaktifkan terlebih dulu, sambil menunggu hasil pemeriksaan," kata Cheka.
Hal serupa juga dilakukan Pemkot Tasikmalaya terhadap 3 ASN lain yang juga tersandung kasus narkoba bersama Andi. Ketiga ASN tersebut adalah Ferry pegawai Bappelitbangda, Tessa pegawai Bappelitbangda dan Andi pegawai sebuah kelurahan di Kecamatan Cibeureum. "Yang tiga lagi juga sama, dinonaktifkan dulu dari jabatannya," kata Cheka.
Dia mengatakan langkah penonaktifan atau pencopotan jabatan dari empat ASN itu dilakukan semata-mata agar agenda kerja atau tugas-tugas kedinasan tetap berjalan. Menurut dia Bappelitbangda memiliki tugas dan peran yang strategis dalam roda pemerintahan, sehingga perlu dilakukan langkah-langkah cepat agar fungsi dari lembaga itu tetap berjalan dengan baik.
Bappelitbangda sangat krusial, jangan sampai ada kekosongan jabatan disana. Jadi saya imbau para pegawai agar tetap fokus bekerja, jangan terpengaruh oleh kondisi saat ini, kita punya tugas masing-masing," kata Cheka.