Ratusan hunian tetap (Huntap) di Bumi Sirnagalih Damai (BSD) Desa Sirnagalih Kecamatan Cilaku bagi warga yang direlokasi dari zona merah gempa Cianjur masih belum dihuni. Padahal beberapa waktu lalu dilakukan penyerahan kunci secara simbolis oleh pemerintah pada penerima.
Berdasarkan informasi yang dihimpun detikJabar, sebagian besar warga yang direlokasi belum mendapat kunci rumah dan belum ada jaringan air bersih ke rumah-rumah tersebut. Sehingga warga masih belum bisa menempati rumah tersebut.
Omay, Ketua RT 02 Kampung Rawacina Desa Nagrak, mengatakan saat kegiatan penyerahan kunci secara simbolis, dirinya mengira jika semua penerima bantuan rumah relokasi juga akan mendapatkan kunci, tetapi nyatanya tidak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi waktu kegiatan itu hanya simbolis, kunci aslinya belum dapat. Kita yang datang ke sana juga pulang dengan tangan hampa," kata dia, Selasa (15/3/2023).
Menurutnya warga sudah berharap kunci akan diserahkan beberapa hari setelahnya, namun sudah lebih dari dua pekan kunci belum kunjung diterima.
"Belum dapat sampai sekarang, katanya beberapa hari ke depan sudah terima kunci," ungkapnya.
Imas Eti (42), korban gempa yang masuk dalam daftar relokasi, mengaku mendapatkan kabar apabila rumah relokasi tersebut belum dialiri air bersih. Sehingga jika sudah menerima kunci pun warga belum bisa menempati rumahnya.
"Kalau belum ada air bagaimana mau tinggal di sana. Sementara air kan kebutuhan utama untuk masak dan keperluan mandi," ungkapnya.
Dengan begitu, lanjut Eli, harapan warga untuk bisa berpuasa di rumah yang baru pupus. "Pindah juga butuh waktu. Jadi sepertinya akan puasa pertama di tenda pengungsian," ucapnya.
Sementara itu, Asisten Daerah (Asda) II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemda Cianjur Budi Rahayu Toyib mengatakan, jika kunci rumah dari huntap di Desa Sirnagalih, baru diserahkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada Senin (13/3) lalu.
"Sebelumnya memang kunci rumah huntapnya belum diserahkan oleh kementerian, belum ada berita acaranya. Baru sore kemarin (Senin) diserahkan ke Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim)," ujar Budi.
Sedangkan, untuk masalah belum adanya instalasi air bersih di lokasi huntap tersebut, pemda akan memasok air bersih dengan menggunakan mobil tanki untuk sementara. Sebelum nantinya dipasang sambungan langganan (SL) baru oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
"Kalau misalnya belum masuk jalur (pipa air bersih) nanti kita kirim melalui tanki untuk sementara. Nanti kita upayakan jalur PDAM. Sebetulnya PDAM di Perumahan Pasir Sembung kan sudah masuk ya, ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) juga kan sudah masuk (pipa air bersih) tinggal nanti nyambungkan," ujarnya.
Budi menambahkan Bupati Cianjur Herman sudah memerintahkan Direktur Utama PDAM Tirta Mukti, Budi Karyawan untuk lakukan pengecekan kebutuhan sambungan pipa di huntap, juga kebutuhan perhari tanki air bersih sementara.
"Pak Bupati sudah menugaskan Dirut PDAM untuk memeriksa kebutuhan pipanya, dan kalau sementara menggunakan tanki, berapa harus dikirim kebutuhannya per hari,"pungkasnya.
(dir/dir)