Perbaikan Rumah Korban Gempa Cianjur Mangkrak gegara Ditinggal Vendor

Perbaikan Rumah Korban Gempa Cianjur Mangkrak gegara Ditinggal Vendor

Ikbal Selamet - detikJabar
Selasa, 14 Mar 2023 21:30 WIB
Potret rumah terdampak gempa di Desa Ciwalen Kecamatan Warungkondang Kabupaten Cianjur yang mangkrak, Selasa (14/3/2023)
Potret rumah terdampak gempa di Desa Ciwalen Kecamatan Warungkondang Kabupaten Cianjur yang mangkrak, Selasa (14/3/2023). (Foto: Ikbal Selamet/detikJabar)
Cianjur -

Pembangunan rumah hunian tetap korban gempa di Kampung Cipetir, Desa Ciwalen, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur mangkrak. Bahkan sudah hampir dua bulan pembangunannya terbengkalai ditinggal pihak ketiga atau vendor.

Pantauan detikJabar, beberapa rumah yang rusak berat tersebut sudah dibongkar dan dibangun pondasinya. Namun ternyata pembangunan tersebut belum kunjung diteruskan. Terlihat di dekatnya beberapa bahan bangunan berupa baja ringan untuk bagian atap. Warga yang berharap bisa segera tinggal di rumah permanen pun terpaksa bertahan di tenda pengungsian.

Dedeh (50), salah seorang korban gempa, mengatakan dirinya sudah menandatangani kontrak kerjasama pembangunan dengan pihak ketiga atau vendor pada Januari lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada 8 Februari, pihak ketiga pun mulai melakukan pembangunan pondasi bersamaan dengan enam rumah lainnya di kampung tersebut.

"Mulai bangun pondasi pada 8 Februari lalu. Bareng dengan rumah lain yang juga ambruk atau rusak berat karena gempa," kata dia, Selasa (14/3/2023).

ADVERTISEMENT

Namun setelah pondasi selesai, pembangunan tidak diteruskan dan para pekerja dari pihak ketiga tersebut tidak lagi datang.

"Setelah beres pondasi teh selesai saja tidak pernah datang lagi. Mandornya juga tidak ada. Pihak ketiganya tidak pernah muncul lagi," ucap dia.

Senada, Iceu (36) mengatakan pembangunan rumahnya juga terbengkalai sudah lebih dari satu bulan. Padahal rumah tetangganya yang berbarengan dibangun sudah selesai.

"Tetangga saya mah sudah selesai dibangun, sudah bisa ditempati. Padahal bangun pondasinya bareng. Tapi itu memang beda pihak ketiganya. Kalau yang pihak ketiganya sama dengan saya mah semuanya mangkrak," kata dia.

Di sisi lain,Ai Jamilah (52), korban gempa lainnya, mengaku dirinya senang begitu rumahnya mulai dibangun pada awal Februari lalu dengan tipe rumah tahan gempa Rumbako.

Tetapi harapannya bisa berpuasa di rumah bersama keluarga sirna, sebab ternyata sudah lebih dari sebulan pembangunannya terbengkalai.

"Saya inginnya bisa puasa di rumah. Karena kata pihak ketiganya paling 12 hari selesai dibangun. Tapi sekarang mah sepertinya tidak mungkin, kalaupun dikebut karena puasa juga sebentar lagi. Jadi kemungkinan puasa pertama di tenda," ucapnya.

Dia mengatakan terbengkalainya pembangunan perbaikan rumah dikarenakan masalah keuangan, dimana bantuan belum masuk ke buku tabungan penerima bantuan.

"Alasannya uangnya belum ada. Tapi kit akan gatau. Yang lain juga sama tapi sudah selesai dibangun. Jadi belum jelas juga kenapanya, kalau kami kan hanya menerima," kata dia.

Sementara itu, Bupati Cianjur Herman Suherman, mengatakan pihaknya sudah mendapatkan informasi tersebut dan menginstruksikan dinas terkait untuk menindaklanjuti.

Rencananya perbaikan rumah warga terdampak gempa akan dialihkan ke aplikator lain yang sudah siap.

"Dialihkan ke aplikator lain. Secepatnya diselesaikan pembangunannya," pungkasnya.




(dir/dir)


Hide Ads