.webp)
Rumah kontrakan di Kampung Benda, Kelurahan Nagarasari, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya terbakar pada Selasa (14/3/2023) pagi. Tak ada korban jiwa dalam musibah itu, namun kerugian ditaksir mencapai jutaan rupiah.
Kobaran api yang membakar sempat menimbulkan kepanikan. Pasalnya lokasi kebakaran berada di kawasan permukiman padat penduduk. Namun warga setempat sigap, dengan peralatan seadanya mereka bahu-membahu memadamkan api.
"Kejadian sekitar jam 09.00 WIB, asap hitam terlihat dari rumah itu. Saya bersama warga lain langsung berusaha memadamkan api," kata Yedi Supyedi (45), warga setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Upaya warga memadamkan api ditunjang keberadaan kolam ikan dan sumber air lainnya. Mereka berjejer mengangkut air dengan ember dan lainnya serta airnya dipakai untuk memadamkan api. Setelah sekitar 30 menit, api berhasil dikendalikan sehingga tidak sampai merembet ke rumah lain.
"Kami mengupayakan agar tak sampai merembet ke rumah lain. Alhamdulillah berhasil," ungkap Yedi.
 Warga kompak memadamkan kontrakan yang terbakar di Tasikmalaya, Selasa (14/3/2023). (Foto: Faizal Amiruddin/detikJabar) |
Tak lama berselang, mobil pemadam kebakaran dari BPBD Kota Tasikmalaya datang menuntaskan pemadaman rumah kontrakan milik Hj. Ika (60).
Rumah kontrakan dua lokal itu dihuni Wawan dan Agus. Saat kebakaran mereka berhasil menyelamatkan diri. Namun nyaris semua harta benda milik mereka hangus terbakar.
Wawan sendiri bekerja sebagai tukang servis TV. Lebih dari 10 TV di dalam rumah yang akan diperbaiki ikut terbakar. Keberadaan TV itu diduga menjadi pemicu munculnya suara ledakan berkali-kali saat kebakaran terjadi.
 Warga kompak memadamkan kontrakan yang terbakar di Tasikmalaya, Selasa (14/3/2023). (Foto: Faizal Amiruddin/detikJabar) |
Kepala BPBD Kota Tasikmalaya Ucu Anwar membenarkan adanya kejadian tersebut. "Tim Damkar langsung ke lokasi untuk memadamkan api," ujar Ucu.
Belum diketahui penyebab pasti kebakaran itu. Petugas masih melakukan penyelidikan. "Mengenai penyebab kebakaran belum diketahui, masih diselidiki oleh pihak berwenang," kata Ucu.*
(orb/orb)
