Kurang satu tahun menjelang pelaksanaan Pemilu 2024, sejumlah kyai se-Jawa Barat dan politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berkumpul mengikuti acara Ijtima Ulama Jawa Barat di aula kampus Universitas Cipasung (Uncip) Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (11/3/2023).
Salah satu agenda utama kegiatan itu adalah bahtsul masail siyasah ulama, atau mendiskusikan persoalan bangsa terkini khususnya di wilayah Jawa Barat, merumuskan politik kemaslahatan umat, hingga merumuskan kriteria pemimpin nasional.
Untuk pemimpin nasional, selaras dengan hasil ijtima ulama nusantara, yakni mengusung Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai calon Presiden 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara untuk bakal calon Gubernur Jawa Barat, PKB sudah menyiapkan dua nama yang akan diusung, yakni Ketua DPW PKB Jawa Barat Saeful Huda dan Cucun Ahmad Syamsurijal. Keduanya adalah politisi PKB yang duduk di DPR RI.
"Untuk Pilgub Jawa Barat kita punya dua nama Saeful Huda dan Cucun Ahmad Syamsurijal. Saya pikir keduanya layak dari sisi kompetensi, rekam jejak. Tinggal diputuskan saja siapa salah satu dari kedua nama itu, dua-duanya sangat berpotensi," kata Waketum DPP PKB Jazilul Fawaidz, usai pembukaan ijtima ulama.
Dia bahkan menegaskan di Pilgub Jawa Barat, PKB tidak akan mengusung calon eksternal. "Tidak akan mengusung calon luar PKB, apalagi kalau target Pileg Jawa Barat tercapai," kata Jazilul Fawaidz.
Dia menjelaskanPKB menargetkan perolehan kursiDPRD Jabar diPileg 2024 sebanyak 18 kursi. Sementara saat iniPKB punya 12 kursiDPRD Jawa Barat. "Target yang realistis, kalau targetPileg tercapai sudah dapat dipastikanPKB mengusung sendiri calon Gubernur. Syarat pencalonan diPilgub Jabar itu kan 20 kursi," kataJazilul.
Soroti Dirjen Pajak dan Child Free
Selain membahas langkah politik PKB, ijtima ulama juga menyoroti sejumlah isu yang saat ini berkembang di masyarakat.
Sekretaris Dewan Syuro DPW PKB Jawa Barat Sidkon Djampi menjelaskan setidaknya ada 2 persoalan bangsa yang mencuat dan mendapat sorotan para ulama.
"Yang pertama soal isu penyelewengan pajak, jangan-nangan tidak hanya terjadi pusat tapi terjadi juga di Jabar. Ini akan menjadi sorotan kami, bagaimana kita menyikapi rumor ini," kata Sidkon.
Isu lainnya kata Sidkon adalah munculnya fenomena child free di masyarakat. Menurut dia, isu ini penting untuk disorot dan dibahas oleh para ulama.
"Sorotan kedua adalah fenomena menjauhnya orang dari kesadaran beragama, diantaranya meremehkan prinsip orang berkeluarga. Muncul itu istilah child free, itu akan kita angkat dalam diskusikan malam ini. Nanti kita putuskan solusi masalahnya seperti apa, bagaimana ulama menyikapi masalah ini," kata Sidkon.