Pukul enam sore, warga ramai berkumpul menunggu bus di depan Bandung Creative Hub, Jalan Laswi, Kota Bandung. Mereka menunggu bus tujuan Jatinangor untuk mengantar pulang ke daerah tempat tinggal masing-masing.
Saat bus tiba di pemberhentian, para penumpang mengantre naik dan menempelkan kartu bus nya pada sebuah mesin. Ramai penumpang di dalam bus memenuhi kursi yang tersedia. Beberapa penumpang jadi harus berdiri karena tidak kebagian kursi.
Kebanyakan penumpang baru pulang kerja, ada yang bekerja di daerah Buah Batu, Antapani, Citarum, dan lain sebagainya. Tujuannya penumpang rata-rata ke arah Cileunyi dan Jatinangor sesuai dengan tujuan akhir bus yang dikenal dengan sebutan 'Teman Bus' ini.
Kemacetan di lampu merah Moh. Toha adalah makanan sehari-hari penumpang Teman Bus, Koridor 5 Trans Metro Pasundan tujuan Jatinangor. Apabila jalanan lancar, perjalanan menuju Jatinangor dari Jalan Laswi hanya memakan waktu kurang lebih satu setengah jam. Namun, jika macet seperti di daerah Moh. Toha, bisa memakan waktu hingga dua jam.
Di beberapa pemberhentian setelah Bandung Creative Hub, penumpang silih berganti naik turun ke atas bus. Anak sekolahan hingga lansia banyak yang menumpangi moda transportasi umum satu ini.
Penumpang yang sudah kelelahan biasanya tertidur di dalam bus. Udara dingin dari hembusan ac di dalam Teman Bus membuat perjalanan terasa nyaman. Sopir yang selalu menyambut dengan ramah pun mengendarai bus dengan hati-hati namun tetap cepat.
Nana adalah salah satu penumpang Teman Bus malam itu menuju daerah tempat tinggalnya di Jatinangor. Ia adalah mahasiswi Universitas Padjadjaran yang sedang berkunjung ke Bandung untuk mengerjakan tugas kuliahnya. Mahasiswi semester empat asal Tasikmalaya itu tinggal di sebuah indekos di Jatinangor.
Nana mengaku cukup sering menumpangi Teman Bus untuk mobilisasi ke Bandung. Selain berkuliah di Jatinangor, ia juga memiliki pekerjaan paruh waktu di Kota Bandung. Ia bekerja sebagai seorang social media specialist di sebuah toko yang terletak di Jalan Laswi. Seminggu, ia bisa dua hingga tiga kali mengunjungi Kota Bandung untuk bekerja paruh waktu.
"Biasanya aku naik Damri ini, sih, kalau mau ke Bandung. Soalnya murah dan cepat," ujarnya kepada tim detikjabar.
Memang, Teman Bus ini menjadi solusi yang tepat bagi mahasiswa perantauan yang tinggal di Jatinangor dan ingin ke Kota Bandung untuk bekerja ataupun sekedar jalan-jalan. Apalagi untuk mereka yang tidak membawa kendaraan, seperti Nana.
"Aku nggak bawa kendaraan pribadi ke Jatinangor jadi selalu naik bus. Kadang dua sampai tiga kali tergantung jadwal (kantor)," pungkasnya.
Langit sore tampak begitu indah ketika bus memasuki Tol Purbaleunyi. Warna jingga cantik membuat rasa lelah hilang seketika. Beberapa penumpang tampak tertidur lelap sementara yang lainnya sibuk dengan ponsel masing-masing.
(mso/mso)