Hujan Deras Disertai Angin Kencang, Jembatan Roboh di Sukabumi

Hujan deras disertai angin kencang yang terjadi pada Kamis (9/3/2023) sore memicu terjadinya bencana alam di Kota Sukabumi. Bencana alam mulai dari banjir luapan saluran irigasi hingga robohnya jembatan terjadi akibat cuaca ekstrem.

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, kondisi hujan akibat cuaca ekstrem mengakibatkan lima titik di Kota Sukabumi terjadi bencana. Jembatan roboh perbatasan Kelurahan Sindangsari dan Kelurahan Cikondang menjadi titik paling parah.

"Jembatan roboh di perbatasan Keluraha Cikondang dan Sindang Sari dekat SDN 2 Begeg (titik terparan). Besok pagi tim akan tinjau lokasi kembali," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Novian Rahmat saat dikonfirmasi detikJabar, Kamis (9/3) malam.

Dia mengatakan, robohnya jembatan tersebut diduga karena tingginya debit air sungai dan menghancurkan jembatan. Sementara ini, akses penghubung antar kelurahan itu terputus dan tidak dapat dilalui.

Lebih lanjut, hujan deras tersebut juga mengakibatkan banjir luapan air dari saluran irigasi di Jalan Lingkar Selatan atau tepatnya di depan Terminal Type A. Menurutnya, air luapan tersebut sudah berangsur turun namun tetap perlu penanggulangan.

"Di Lio Santa RW 05 juga terjadi banjir dikarenakan air hujan tidak mengalir dengan baik ke saluran irigasi. Volume saluran irigasi yang tidak mampu menampung sehingga mengakibatkan beberapa rumah terimbas dari banjir setinggi kurang lebih 15 cm," sambungnya.

Banjir luapan juga terjadi di Jalan Merdeka dan di Kelurahan Situ Mekar. Novian mengatakan, banjir di Situ Mekar disebabkan oleh luapan sungai Cipanengah.

Pihaknya mengimbau agar masyarakat berwaspada akan potensi cuaca ekstrem. Selain itu, warga juga diminta untuk menjaga kebersihan saluran pembuangan dengan tidak membuang sampah bukan pada tempatnya.