Breakwater Sepanjang 10 KM Lindungi Pantai Indramayu dari Abrasi

Breakwater Sepanjang 10 KM Lindungi Pantai Indramayu dari Abrasi

Sudedi Rasmadi - detikJabar
Kamis, 09 Mar 2023 16:18 WIB
Breakwater atau pemecah ombak di Pantai Glayem, Indramayu
Breakwater atau pemecah ombak ( di bagian luar pesisir) di Pantai Glayem, Indramayu (Foto: Sudedi Rasmadi/detikJabar)
Indramayu -

Bangunan breakwater atau pemecah ombak di pantai Indramayu, Jawa Barat masih belum sepenuhnya berfungsi normal. Sela-sela atau pintu pada bangunan itu dikeluhkan warga lantaran masih menimbulkan abrasi pantai.

Pantauan detikJabar, Bupati Indramayu, Kepala BBWS Cimancis dan Anggota Komisi V DPR RI Dedi Wahidi baru saja meresmikan breakwater yang sudah terpasang dari pantai Glayem, Dadap Kecamatan Juntinyuat hingga Desa Tanjakan Kecamatan Krangkeng. Sepanjang 10 Kilometer breakwater dipasang untuk memecah ombak yang sering menimbulkan abrasi.

Namun, diakui Kepala Desa Dadap, Asyriqin bahwa breakwater tersebut baru mengatasi sedikit masalah abrasi pantai. Sebab, dari 6 Kilometer panjang breakwater terdapat beberapa celah yang berpotensi jadi pintu masuk ombak sehingga menggerus lahan persawahan hingga permukiman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Panjang setiap celah breakwater itu bervariasi. Mulai dari 7 meter hingga 17 meter. Namun, dari celah itu justru masih menimbulkan abrasi pantai.

"Tahun ini abrasi sudah teratasi sedikit ya, mungkin masih ada sedikit PR itu untuk pintu-pintu (celah breakwater) mohon BBWS segera menutup. Karena dari celah itu tanah masih tergerus sampai ke permukiman, dan sawah sampai 30 meter," kata Kepala Desa Dadap, Asyriqin Syarif Wahadi, Kamis (9/3/2023).

ADVERTISEMENT

Karena sebelumnya kata Asyriqin, tanah di pantai Dadap sudah tergerus seratusan meter. Bahkan beberapa rumah rusak akibat hantaman ombak.

Di acara peresmian itu, Kepala BBWS Cimanuk Cisanggarung, Dwi Agus Kuncoro menjelaskan celah breakwater itu diterapkan untuk pintu keluar air laut yang melewati pemecah ombak. Sehingga, breakwater itu bisa menahan sedimen yang dibawa air laut.

Peresmian break water atau pemecah ombak di Pantai Glayem, IndramayuPeresmian break water atau pemecah ombak di Pantai Glayem, Indramayu Foto: Sudedi Rasmadi/detikJabar

Diakui Agus, bahwa dari celah itu ombak masih bisa menimbulkan gerusan. Namun, abrasi itu tidak meluas hanya terlokalisir.

"Itu secara teknis biar air laut itu bawa sedimen begitu masuk itu biar keluar airnya melalui celah itu. Kalau ga di kasih nanti terjadi rob di sana," kata Kepala BBWS Cimancis, Dwi Agus Kuncoro.

"Memang ada gerusan tapi terlokalisir gitu, nanti kita evaluasi apakah harus ditinggikan atau kita evaluasi setelah dua tahun ke depan," imbuhnya usai meresmikan breakwater di empat titik Pantai di Indramayu.

Dijelaskan Agus, abrasi di pantai Kabupaten Indramayu termasuk tinggi. Bahkan, ia menyebut abrasi di garis pantai dari muara Karangsong Indramayu hingga muara Bobos itu termasuk paling parah.

"Ini untuk memecah ombak serta sedimen pantai sehingga harapannya tahun demi tahun garis pantai maju ke lautan mengembalikan semula yang informasi nya 25 meter per tahun (panjang abrasi)," jelas Agus.

Sementara, Bupati Indramayu Nina Agustina menilai selain bisa mencegah abrasi. Breakwater yang sudah dibangun ini bisa berpotensi jadi wisata lokal.

"Dengan adanya breakwater ini bisa jadi wisata lokal juga," kata Nina.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads