Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) merekomendasikan daerah-daerah untuk menjadikan Kabupaten Sumedang sebagai acuan untuk penanganan stunting.
Hal itu terungkap saat Tim Kajian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berkunjung Center Sumedang, Pusat Pemerintahan Sumedang (PPS) pada Rabu (8/3/2023).
Kedatangan tim sendiri diterima langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang Herman Suryatman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kunjungan BRIN sendiri dimaksudkan untuk berdiskusi sekaligus meninjau ke lapangan guna mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif mengenai kebijakan, strategi dan program Kabupaten Sumedang sebagai good practice (praktik baik) dalam percepatan penurunan stunting.
Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan Mego Pinandito menuturkan, Kabupaten Sumedang merupakan salah satu kabupaten yang menerapkan SPBE sebagai dasar pemantauan dalam percepatan penurunan stunting.
"Dengan konsep luar biasa dari Sumedang ini, kami akan pelajari dan sedapat mungkin kita coba menjadi sebuah rekomendasi untuk kita bawa secara nasional," ujarnya.
Mego melanjutkan, jika pihaknya telah mendapatkan hasil kajian dari kunjungannya itu maka selanjutnya akan dibawa ke daerah lain.
"Pihak BRIN telah merekomendasikan untuk datang langsung ke Sumedang sehingga prosesnya lebih cepat," ujarnya.
Ia berharap dengan model yang telah dijalankan oleh Kabupaten Sumedang maka percepatan pembangunan khususnya bidang kesehatan dapat segera tercapai.
"Tidak harus menunggu sampai Indonesia Emas 2045, tapi bisa kita percepat sebelumnya," terangnya.
Senada dengan apa yang diutarakan Deputi, Direktur Kebijakan Pembangunan Manusia Kependudukan dan Kebudayaan BRIN Anugerah Widiyanto pun merekomendasikan Kabupaten Sumedang sebagai contoh nasional untuk acuan program di daerah dalam hal penurunan angka stunting.
"Kami sudah membuat jadwal studi untuk Indonesia Emas. Masukannya program bisa lebih dipercepat di tahun 2035. Saya kagum capaian digital Sumedang sangat luar biasa," tuturnya.
Sementara itu, Sekda Herman Suryatman menyampaikan, esensi dari pertemuan tersebut sebagai upaya mendorong pembangunan manusia di Kabupaten Sumedang. Salah satu poinnya adalah penanganan stunting dan kemiskinan.
"Banyak insight (wawasan) yang kita dapatkan dari pak Deputi. Kita banyak belajar. Kami ekplore sekilas learning journey (perjalanan pembelajaran) Sumedang dalam mengoptimalkan pembangunan berbasis digital," ungkap Herman.
Menurutnya, hal tersebut merupakan langkah kecil sebagai ikhtiar untuk meningkatkan kesejahteraan warga masyarakat Sumedang secara eksponensial di tengah-tengah dinamika global yang terjadi saat ini.
"Tentu kita harus mengakselerasi agar bisa setara bahkan melampaui negara lain. Konkretnya harus ada role model (acuan), harus ekseskusi. Insyaaallah Sumedang siap menjadi piloting, dibimbing para guru besar dan doktor dari BRIN supaya selangkah lebih maju," pungkasnya.
(mso/mso)