Sebagian masyarakat di Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, berprofesi sebagai penambang rakyat. Mereka menyandang status gurandil atau penambang liar karena posisi IUP sudah dipegang salah satu perusahaan pertambangan, bahkan di area lahan milik warga sendiri.
Turun-temurun mereka menambang secara tradisional, hingga membuat lubang menembus perut bumi berkedalaman puluhan meter. Lubang-lubang itu digunakan para gurandil untuk mengebor emas secara manual. Ada beberapa peralatan unik yang digunakan oleh para penambang tersebut.
Tim detikJabar berkesempatan melihat aktivitas mereka termasuk peralatan yang digunakan. Salah satunya halow. Halow merupakan pipa panjang yang digunakan untuk berkomunikasi dengan para penambang yang sedang mencari emas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namanya disebutnya halow, alat komunikasi antara penambang yang ada di permukaan ke penambang yang ada di bawah atau sebaliknya," kata salah seorang penambang, Taopik Guntur, Kamis (9/3/2023).
Alat bernama halow itu berupa pipa panjang yang disesuaikan dengan kedalaman lubang. Fungsinya bermacam-macam, untuk distribusi peralatan hingga kebutuhan perut penambang. Cara komunikasi antar penambang terbilang unik.
"Kalau misalkan penambang di bawah membutuhkan kayu untuk pasangan atau butuh alat-alat ke dalam berikut minum dan makan cukup menempelkan mulut ke ujung pipa, maka suara akan terhubung oleh mereka yang di atas atau sebaliknya," ujar Taopik.
Kedalaman lubang beragam, dari 20 meter hingga 50 meter. Posisi lubang sendiri terbilang sempit, ketika ada suara dari atas maka akan terdengar nyaring oleh mereka yang ada di dalam lubang. Kebutuhan mereka yang ada di dalam lubang kemudian dikirim menggunakan tambang dengan mesin hidrolik, mulai dari air minum, makanan sampai peralatan kerja.
Selain itu, terdapat lampu berwarna merah, hijau, dan Kuning. Lampu itu juga penanda bahaya. Diketahui aliran listrik di lokasi itu menggunakan jaringan tiga phase atau jaringan listrik menggunakan tiga kawat phase dan satu kawat netral.
"Itu untuk mengetahui tegangan listrik yang masuk kan kuta kan pakai 3 pas (phase), kalau misalkan salah satu lampu itu mati berarti, ada gangguan setrum ada hambatan ke dalam salah satu tanda bahaya mereka (penambang) harus naik ke atas," jelas Taopik.
Peralatan itu terpasang di permukaan lubang, sebuah blower tidak hentinya menyemprotkan udara dari permukaan masuk ke dalam lubang. "Fungsi blower itu nyawanya, ibarat alat bantu (memasukkan) udara ke dalam, selain itu blower juga untuk antisipasi munculnya zat asam di bawah," pungkas Taopik.