Tingkat kejahatan di Kota Bandung pada 2022 meningkat dibandingkan 2021. Tahun 2022, kejadian kejahatan di Kota Bandung mencapai 2.626 kasus, sedangkan 2021 mencapai 2.482 kasus.
Pemkot Bandung punya mimpi untuk mengawasi kejahatan melalui pemanfaatan program smart city atau kota cerdas. Sekadar diketahui, dari 100 smart city di Indonesia, Kota Bandung menyandang juara pertama.
Sekda Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan saat ini Pemkot Bandung terus menguatkan layanan Bandung Smart Map (BSM) Plus. Aplikasi yang dikembangkan Dinas Cipta Bintar Kota Bandung. Layanan ini bisa dimanfaatkan untuk pertanahan, perizinan, dan lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Ema menilai BSM Plus juga bisa dijadikan sebagai sistem pengawasan dan identifikasi pelaku kejahatan. Data yang dikelola BSM Plus, dikatakan Ema, harus terintegrasi dengan data di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil).
"Semua data bisa terintgerasi, jika semua data sudah seperti itu. Kemudian, di Bandung sudah terakomodir dengan pengawasan melalui CCTV. Katakanlah ketika ada keriburan atau kejahatan, kemudian (diidentifikasi) dengan CCTV oleh SBM Plus, wajahnya kita ambil kemudian terkoneksi dengan data kependudukan, maka bisa ketahuan pelakunya," ucap Ema, Rabu (8/2/2023).
Ema mengatakan pelaku bakal teridentifikasi selama tercatat sebagai warga Kota Bandung. Sebab, data yang terkoneksi dengan SBM Plus adalah warga Kota Bandung.
"Itu sangat membantu institusi kepolsian. Nah kalau sudah seperti itu rasa aman kota akan lebih baik," ucap Ema.
Ema tak menampik adanya kelemahan pengawasan secara manual. Namun, pengawasan manual dengan melibatkan unsur petugas kewilayahan dan Satpol PP akan lebih baik ketika dibantu oleh teknologi.
Sebelumnya, DPRD Kota Bandung mendesak agar Pemkot Bandung berbenah dalam berbagai hal terkait keamanan warganya. DPRD menyoroti soal perilaku masyarakat yang mulai berubah, salah satunya memamerkan kejahatannya di media sosial (medsos) sehingga viral. Seperti yang terjadi beberapa hari lalu, pembacokan di depo air minum di Riung Bandung.
"Harusnya kalau orang sadar itu kan tidak ikut membantu mengeroyok. Ini ikut mengeroyok atas nama kesetiakawanan. Ini keliru, harus ada pembinaan ya yang seperti ini," kata Wakil Ketua DPRD Kota Bandung Achmad Nugraha kepada detikJabar, Selasa (7/3/2023).
Sekadar diketahui, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung yang dirilis 2023, jumlah kejahatan atau tindakan kriminal di Kota Bandung pada 2022 sebanyak 2.626 kasus.
Total kasus ini mencakup semua kejahatan yang dilaporkan atau ditangani kepolisian, seperti pencurian, pembegalan, perampokan, penipuan dan lainnya.
Masih dari data BPS, dari 2.626 kasus itu, kasus paling banyak selama 2022 adalah penipuan, yakni 634 kasus. Kemudian disusul kasus penganiayaan, yakni 281 kasus. Kasus penggelapan, yakni 263 kasus. Dan, pencurian dengan pemaksaan atau perampokan, sebanyak 223.
(sud/mso)