Dunia telah berubah sejak pandemi COVID-19 melanda. Namun, asal-usul penyebaran virus SARS-CoV-2 yang pertema kali terjadi di Wuhan, China itu masih misterius.
Mengutip dari detikHealth, beredar kabar tentang teori yang menyebutkan soal virus 'bocor' dari Wuhan maki kencang. Kendati demikian, WHO maupun China hingga saat ini masih menelusuri asal muasal virus, yang menular dari kelelawar ke manusia.
"Saya telah menulis dan berbicara dengan para pemimpin China tingkat tinggi pada beberapa kesempatan baru-baru ini beberapa minggu yang lalu. Sampai saat itu, semua hipotesis tentang asal-usul virus tetap ada," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, dikutip dari Channel News Asia, seperti dikutip detikJabar dari detikHealth, Sabtu (4/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya ingin memperjelas bahwa WHO tidak meninggalkan rencana apapun untuk mengidentifikasi asal-usul pandemi COVID-19," kata Tedros menambahkan.
Sementara itu, kementerian luar negeri China terus membantah soal laporan potensi kebocoran laboratorium di Wuhan. China menyebut virus tersebut secara alamiah bermutasi. Sehingga penularannya cepat, dari hewan ke manusia, hingga manusia ke manusia.
"Pihak-pihak tertentu harus berhenti mengulangi narasi 'kebocoran lab', berhenti mencoreng China dan berhenti mempolitisasi masalah penelusuran asal-usul," ucap juru bicara kementerian luar negeri Mao Ning.
Artikel ini telah tayang di detikHealth. Baca selengkapnya di sini.