Suasana duka menyelimuti kediaman Randi Maulana, pelajar kelas VI SDN Sirnagalih, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Korban pembacokan sadis itu diketahui tiba di rumah duka sekitar pukul 03.30 WIB, Minggu (5/3/2023).
Sebelumnya jasad Randi diautopsi tim forensik di RS Kramat Jati Jakarta. Usai disalati di masjid dekat rumahnya, jasad Randi kemudian dibawa ke TPU Citepus Pam, Desa Citepus. Area pemakaman itu berupa perbukitan. Jasad Randi dikebumikan di lereng tebing menghadap ke kampung halamannya pada pukul 08.58 WIB.
"Anaknya periang, patuh, selalu nurut ke orang tuanya tidak pernah membantah. Makanya kami pihak keluarga kehilangan Randi," kata Dewi, salah seorang kerabat dekat kepada detikJabar, Minggu (5/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dewi menuturkan, semasa hidupnya korban diketahui pernah sakit-sakitan. Makanya tak heran meskipun usianya 16 tahun dia masih duduk di kelas VI dengan adiknya yang ke lima. Randi adalah anak ke 4 dari 6 bersaudara.
"Almarhum dulunya sakit-sakitan makanya tidak naik kelas, akhirnya bisa sekelas dengan almarhum," tutur dewi.
Dewi mengatakan, kondisi trauma juga dialami adik Randi yang menyaksikan peristiwa tersebut. Saat kejadian, Randi memang pulang berjalan kaki dengan adiknya itu selesai sekolah. Sampai kemudian beberapa orang menggunakan motor mengayunkan senjata tajam tepat ke arah Randi.
Baca juga: Polisi Buru Pembacok Siswa SD di Sukabumi |
"Adiknya yang ke lima ada di tempat kejadian kemarin, itu ada di dalam masih trauma," ungkapnya.
Angin sepoi menerpa area TPU Citepus Pam tempat Randi dikebumikan. Doa dan selawat yang dilantunkan sejumlah kerabat dan warga mengiringi kepergian Randi untuk selama-lamanya di tempat peristirahatan terakhir.
(sya/mso)