Pikiran Julaeha (54) menerawang pada gelak tawa dan canda yang ramai di sekitar warungnya beberapa tahun silam. Pasangan muda-mudi asyik bercengkrama di tengah keramaian.
Namun sayangnya tingkat kunjungan ke Bukit Senyum mulai berkurang. Salah satu spot keindahan Landscape Teluk Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi dari ketinggian itu mulai terlupakan seiring banyaknya spot wisata baru yang bertebaran di pesisir.
"24 tahun saya di sini, anak semuanya 6 yang satu lahir di sini (warung), kelola warung dari dulu saya yang di sini tidak ada yang lain, ucap Julaeha, belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warung milik Julaeha berada di Kampung Citepus Pam, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanraru, Kabupaten Sukabumi. Tepatnya di bahu jalan dengan setapak kecil di jalan akses keluar jalan Alternatif Cikidang. Lokasi strategis dengan lahan parkir kendaraan yang luas.
Warung Julaeha memang tidak seramai dulu, mereka yang datang bisa dihitung dengan jari. Kini anak Julaeha meneruskan aktivitas itu, menawari kopi hingga karedok. Rupa-rupa makanan dan minuman ringan ada di warung milik Julaeha.
"Masih ada saja yang datang, tapi bukan untuk melihat pemandangan di bawah. Datang untuk melepas lelah, sambil ngopi. Di sini memang teduh, karena banyak pepohonan rindang," tuturnya.
"Kalau akhir pekan ada saja, apapagi kalau libur lebaran atau tahun baru. Biasanya ada saja pedagang musiman juga yang berjejer, mereka yang habis melintasi tanjakan pasti berhenti. Kalau wisatawan pasti foto-foto, dengan latar belakang teluk setelah itu mampir ke sini," sambung Julaeha.
Di tangan Julaeha, Bukit Senyum benar-benar terjaga setiap pagi dia sudah sibuk menyapu sekitar warungnya, menyingkirkan daun-daun dari pepohonan yang meranggas terkena sapuan angin.
"Kewajiban menjaga kan memang sebuah keharusan, bersih-bersih sampah, plastik atau yang dibuang oleh mereka yang datang ke sini enggak semua jajan di sini tapi ya tetap jadi tanggung jawab saya bersih-bersih," ujarnya.