Penyebab keracunan massal menewaskan seorang warga Kampung Cijengkol, Desa Wangunsari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mulai menemui titik terang.
Berdasarkan hasil uji laboratorium di Labkesda Jawa Barat, ada dua sampel makanan yang dihidangkan saat hajatan pada Minggu (26/2/2023) lalu ternyata mengandung bakteri Salmonella.
Baca juga: 5 Fakta Keracunan Massal di Lembang |
Kepala Dinas Kesehatan KBB Hernawan Widjajanto mengatakan, dua sampel makanan yang hasilnya positif mengandung bakteri Salmonella itu yakni sop kuah bakso dan capcay.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari beberapa sampel termasuk nasi yang dikirimkan ke Labkesda Jabar, ada 2 yang tercemar bakteri. Dua makanannya itu sop dan capcay, itu mengandung salmonella," kata Hernawan saat ditemui, Jumat (3/3/2023).
Pihaknya sendiri mengirimkan delapan sampel makanan hajatan ke Labkesda Jabar, yakni rolade ayam, beef steak, nasi putih, rujak buah, saus asam manis, kentang mustopa, capcay, sop kuan bakso, dan sampel air bersih.
Hernawan mengatakan kendari sudah ada dua sampel makanan yang dinyatakan positif terpapar Salmonella, namun hal itu belum bisa menjadi acuan keseluruhan penyebab keracunan massal di Lembang tersebut.
"Ini belum jadi kesimpulan, karena belum tuntas. Termasuk sisa sampelnya, jadi menunggu pembiakan ada atau nggak. Mungkin di hari ke 10 sudah bisa diketahui," tutur Hernawan.
Saat ini pihaknya juga masih terus menginvestigasi sumber paparan bakteri Salmonella tersebut. Hal itu baru bisa diketahui setelah semua sampel keluar hasil uji laboratoriumnya.
"Cuma dari mananya itu yang sedang kita cari sambil terus berjalan investigasi. Jadi kembali lagi tadi, ini belum bisa jadi kesimpulan," tutur Hernawan.
Saat ini keracunan massal tersebut masih berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB). Periodenya berlaku sejak Senin (27/2/2023) sesuai Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes).
"Periodenya ditetapkan Senin sampai saat ini, karena sisa 2 yang dirawat. Kalau sudah nggak ada yang dirawat, nanti akan dibahas lagi," ucap Hernawan.
(mso/mso)