Paman Sam dan Pelestarian Satwa Liar Lewat Dongeng Keliling

Paman Sam dan Pelestarian Satwa Liar Lewat Dongeng Keliling

Sudedi Rasmadi - detikJabar
Sabtu, 04 Mar 2023 09:00 WIB
Aksi Paman Sam mendongeng di depan anak-anak.
Aksi Paman Sam mendongeng di depan anak-anak. (Foto: Sudedi Rasmadi/detikJabar)
Indramayu -

Pagi itu, merdu suara seruling bambu samar terdengar di sudut Taman Cimanuk, Kabupaten Indramayu, Jumat (3/3/2023). Seruling yang dimainkan Kang Wata, seniman Indramayu, berhasil membuat hening anak-anak usia dini yang sedang berkunjung.

Di samping itu, Samsudin sang pendongeng keliling tentang satwa liar mulai mengeluarkan sejumlah wayang kardus dari dalam tas kotaknya. Anak-anak yang sudah penasaran terlihat mulai menghampiri paman Sam untuk melihat koleksinya. Sebelum akhirnya paman sam mendongengkan kisah badak bercula dua dan satwa langka lainnya.

"Kakek tua, tolong aku, aku tidak punya teman," kata Samsudin ketika jadi badak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada apa? Itu kamu banyak teman-temannya di depan (menunjuk anak-anak)," jawab kang Wata ketika jadi Kakek tua.

Terlihat, anak-anak mulai menikmati dongeng yang disampaikan Paman Sam, sapaan Samsudin. Sesekali mereka larut dalam cerita badak bercula dua yang tidak memiliki teman itu. Terlebih, sentuhan suara seruling kang Wata membuat nuansa dongeng semakin mudah diterima anak-anak.

ADVERTISEMENT

"Kebetulan hari ini diperingati Hari Satwa Liar Sedunia dan di sini ada guru PAUD yang meminta saya untuk dongeng dan sepakat dongengnya itu tentang satwa liar," kata Paman Sam.

Diakui Samsudin, pelestarian lingkungan melalui dongeng punya kesulitan tersendiri. Terlebih menentukan cara komunikasi dengan pendengar yang usianya masih anak-anak. Namun, kali ini ia bisa lebih mudah menyampaikan beragam satwa karena anak-anak mayoritas sudah mengenalnya.

"Tapi ternyata saya surprise ternyata banyak anak-anak yang sudah mengenal sosok harimau, beruang madu, bagi saya luar biasa. Dan kalau kita makin intens mengajarkan ke mereka tentunya pengetahuan mereka makin banyak," ujarnya.

Sesuai ikonik kostum badak miliknya, Paman Sam terus mengenalkan kisah badak cula dua yang kini keberadaannya hampir punah.

"Jadi ketika saya sering munculkan sosok badak, harapan saya, pemerintah, masyarakat, baik dalam maupun luar negeri, tetap perhatian. Sehingga keberadaan satwa langka ini tidak sampai hilang karena lalai," harapnya.

Keberadaan dongeng keliling Paman Sam sangat dibutuhkan untuk generasi penerus. Sehingga, mereka bisa mengenal dan mengetahui cara melestarikan satwa liar nantinya.

"Dongeng keliling itu sangat bagus banget ya. Ini menurut saya harus dilestarikan, harus kita sosialisasikan juga khususnya ke dunia pendidikan. Karena di pendidikan itu syarat ya bagaimana anak banyak mendapat pengetahuan," kata Owner Hommy Motti Day Care Indramayu, Ade Mutmainnah kepada detikJabar.

(mso/orb)


Hide Ads