Kondisi ruang kelas yang nyaman dan layak tentu sangat dibutuhkan ketika proses belajar mengajar berlangsung. Namun, di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mencatat masih banyak sekolah yang kondisinya kurang layak bahkan memprihatinkan. Terutama bangunan sekolah tingkat dasar.
Baman, Kepala Bidang Pembinaan SD Disdikbud Indramayu pun seolah tak mampu menyebutkan jumlah sekolah yang kondisinya kurang layak. Bahkan, dari hasil pengecekan datanya, jumlah sekolah itu terlihat cukup banyak.
"Secara umum sekolah yang seperti itu banyak mas, saya tidak bisa menyebutkan karena banyak. Saya cek itu sudah banyak," kata Baman, Rabu (1/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Bangunan SD di Sukabumi Ambruk Akibat Gempa |
Meski demikian, pemerintah tetap berupaya memaksimalkan sarana dan prasarana sekolah. Seperti di tahun 2023 ini, tercatat ada 28 SD yang akan menerima renovasi maupun pembangunan ruang kelas baru.
"Insyaallah ada 22 SD yang masuk Dana Alokasi Khusus (DAK) ditambah dengan dari APBD nya ada 6 SD yang masuk ada lokus nya diantaranya ada yang ruang kelas baru karena siswanya banyak," kata Baman merinci perencanaan di tahun 2023 ini.
Baman menyebut, ada satu sekolah di Desa Dadap Kecamatan Juntinyuat yang memang butuh diperioritaskan. Namun, SD itu tidak masuk dalam perencanaan di tahun 2023 ini.
"Karena saya masuk itu Juni, sementara perencanaan kan masuk di Maret. Pas kita lihat Dadap itu tidak masuk tapi kita coba dorong lewat nota dinas pakai APBD ya mudah-mudahan ada keajaiban dari Tuhan, "jelas dia.
Baman berharap, rencana tersebut bisa terealisasi dengan baik. Sehingga, proses belajar mengajar di ruang kelas lebih nyaman.
"Mudah-mudahan bisa sukses sesuai harapan bapak ibu guru supaya anak-anak bisa belajar tidak lagi tidak nyaman," harap Baman.
Sementara itu salah satu sekolah yang rusak berada di SDN 3 Sukagumiwang. Atap kelas berlubang dan ketika hujan turun, siswa tetap belajar. Namun memakai siasat mengubah denah seperti leter U untuk menghindari atap bocor.
Kepala SDN 3 Sukagumiwang, Ahmad Fathulloh Noor menjelaskan kondisi itu tidak lepas dari kondisi genting yang sudah pada berlubang. Bahkan, ketika hujan deras, air menetes melewati plafon yang sudah ambrol.
"Kondisinya rusak berat, di bagian atap, kayu juga ada yang keropos dan plafon juga pada ambrol. Kondisi ini mulai rusak sekitar tahun 2014 an," kata Ahmad.
Pantauan detikJabar, di ruang kelas 4,5 dan kelas 6 terlihat banyak lubang di langit-langit plafon. Cat tembok tampak mulai mengelupas dan terlihat ada bekas tambalan dinding yang retak.
Kondisi itu pun terjadi di ruang kantor guru dan kepala sekolah. Sebab, ruangan tersebut masih dalam satu lokal bangunan. Bahkan, kerusakan parah terlihat pada bangunan perpustakaan yang kini tidak digunakan.
"Jadi tadi tuh panggil tukang bangunan, pas dilihat itu kayu atapnya sudah pada rapuh termasuk di atas ruang guru. Gentingnya juga sudah banyak yang melorot. Rencana kita akan lakukan perawatan dengan mengganti kayu yang keropos itu," jelasnya.
Dikutip dari laman dapo.kemdikbud.go.id, jumlah sekolah dasar di 31 Kecamatan se Kabupaten Indramayu sebanyak 896 sekolah. Data di semester genap tahun ajaran 2022/2023 itu diantaranya ada 860 sekolah berstatus Negeri dan 36 sekolah swasta.
(dir/dir)