Mendengar Suara Keluh Kesah Pengungsi Banjir Subang

Mendengar Suara Keluh Kesah Pengungsi Banjir Subang

Dwiky Maulana Vellayati - detikJabar
Rabu, 01 Mar 2023 19:06 WIB
Kondisi pengungsian korban banjir Subang
Kondisi pengungsian korban banjir Subang (Foto: Dwiky Maulana Vellayati/detikJabar)
Subang -

Ratusan warga yang berada di Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang masih bertahan di pengungsian usai rumahnya yang masih terendam banjir. Warga pun mulai mengeluh jika terus berada di pengungsian yang tersebar di beberapa wilayah Pantura Subang.

Seperti yang dialami oleh para pengungsi di Masjid Jami Su'ada, Ciasem, Subang. Di lokasi pengungsian ini tercatat 106 KK serta 360 jiwa masih bertahan di pengungsian.

Sebagian warga yang mengungsi di Masjid Jami Su'ada, sendiri merupakan pedagang yang berada di Pasar Ciasem, Subang. Dengan terjadi banjir tentunya aktivitas dari para pedagang tersebut menjadi terganggu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu pengungsi Aang (40) mengaku sudah mulai mengungsi tiga hari sejak Senin (27/2/2023) siang. Tingginya air yang merendam rumahnya tersebut pun menjadi salah satu faktor dia untuk lebih memilih mengungsi karena khawatir banjir semakin meninggi.

"Seperut orang dewasa kalau di dalam rumah tuh airnya, udah tiga hari ngungsi di sini. Ya jadinya begini tidak bisa aktivitas sama sekali, kalau nggak ada aktivitas kan nggak ada uang," ujar Aang saat berbincang bersama detikJabar, Rabu (1/3/2023).

ADVERTISEMENT

Imbas terjadinya banjir di wilayahnya itu, membuat Aang tidak bisa melakukan aktivitas berjualan kopi dan gorengan di Pasar Ciasem. Pasalnya, semua kebutuhan untuk berjualannya itu pun hilang akibat terbawa banjir.

"Tidak bisa beraktivitas seperti semula. Jualan di pasar, sudah tiga hari tidak jualan karena terdampak banjir. Jualan kopi dan gorengan kalau saya di Pasar Ciasem," katanya.

Aang juga mengatakan, setiap harinya dia selalu mengecek kediamannya tersebut. Setelah dicek air banjir pun hingga saat ini masih merendam rumahnya. "Sempat pulang ke rumah tapi pilih lagi ke pengungsian karena air belum surut juga. Rata-rata banjirnya di Dusun Krajen Hilir saja yang masih belum bisa ditinggali," katanya.

Sementara itu, pengungsi lainnya Arasin (45) mengungkapkan jika banjir di wilayahnya tersebut baru kembali terjadi sejak banjir yang melanda Ciasem pada tahun 2021 lalu.

"Banjir lagi sejak tahun 2021 lalu, besarnya sama kayak banjir sekarang ini, kalau banjir ya pasti rumah ke rendam se paha orang dewasa sama se perut orang dewasa," ungkapnya.

Lebih lanjut, kata Arasin di pengungsian tersebut masih belum bisa memadai akan kebutuhan para pengungsi. Dia yang juga membawa anaknya yang masih belia pun sudah kekurangan perlengkapan bayi seperti pempers. Selain pempers, para pengungsi ini pun juga membutuhkan baju ganti.

"Kalau masalah makan sama minum allhamdulilah sudah ada dikasih masih terpenuhi, cuman sampai sekarang tidak ada perlengkapan bayi di pengungsian. Soalnya kan bukan orang dewasa aja yang ngungsi ada juga anak-anak. Pakaian juga sama nggak ada kurang, ini juga cuman bawa beberapa aja nggak banyak," katanya.

Pengungsi pun berharap agar Pemkab Subang, Pemprov Jabar serta Pemerintah Pusat untuk segera mengatasi permasalahan bencana banjir yang masih suka terjadi di wilayah Kecamatan Ciasem khususnya.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads