Masro dan Masa Tua di Tanjakan Alinayin Ciamis

Masro dan Masa Tua di Tanjakan Alinayin Ciamis

Dadang Hermansyah - detikJabar
Rabu, 01 Mar 2023 07:00 WIB
Masro sang penjaga di Tanjakan Alinayin, Ciamis.
Masro sang penjaga di Tanjakan Alinayin, Ciamis. (Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar)
Ciamis -

Setiap pukul 08.00 WIB di Jalan Ciamis-Cirebon, tepatnya di Tanjakan Alinayin, Kabupaten Ciamis, seorang pria berusia 73 tahun berseragam mirip polisi sudah bersiaga. Berbekal bendera semapur, kakek itu terlihat memberikan peringatan kepada para pengendara.

Pria itu adalah Masro, warga Desa Jelat, Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis Jawa Barat. Masro sudah melakukan rutinitas itu sejak 2010. Secara sukarela ia menjaga Tanjakan Alinayin untuk mengingatkan pengendara agar berhati-hati ketika kendaraan besar melintas di tanjakan yang dikenal rawan kecelakaan.

Masro biasa berjaga di Tanjakan Alinayin itu dari pukul 08.00-17.00 WIB. Apa yang dilakukan Masro ini bak pahlawan, sangat membantu para sopir truk muatan besar ketika akan melintasi tanjakan tersebut. Sebab truk harus memiliki ancang-ancang dengan mengambil bagian jalan sebelah kanan agar kuat menanjak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Supaya tidak ada hambatan, Masro yang menghentikan kendaraan sementara dari arah berlawanan. Sehingga kendaraan itu selamat hingga puncak tanjakan. Sebagai gantinya sopir akan memberikan uang receh untuk Masro.

Dulunya, Tanjakan Alinayin ini dikenal rawan kecelakaan. Banyak truk angkutan yang tak kuat menanjak sehingga mundur dan terguling ke jurang. Namun sejak Masro menjaga, kecelakaan itu dapat diminimalisir.

ADVERTISEMENT

Kakek kelahiran Majenang 1950 ini awalnya petani dan bekerja serabutan. Namun 13 tahun lalu ada polisi yang memintanya berjaga di Tanjakan Alinayin. Membantu kendaraan muatan yang datang dari arah Ciamis menuju Cirebon.

"Dulu sempat ada pos polisi di sini, tapi sudah tidak ada. Kemudian ada pak polisi yang meminta saya untuk menjaga. Karena ini merupakan tanggung jawab saya juga sebagai warga di sini, jadi saya memilih menjaga di sini. Demi keselamatan para pengendara," ujar Masro saat ditemui di Tanjakan Alinayin, Selasa (28/2/2023).

Masro menyebut kini kendaraan yang mengalami kecelakaan dapat diminimalisir. Terlebih jalan di tanjakan itu sudah diperlebar oleh pemerintah.

Masro sang penjaga di Tanjakan Alinayin, Ciamis.Masro sang penjaga di Tanjakan Alinayin, Ciamis. Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar

Ia sendiri mengaku tak digaji menjalani pekerjaan tersebut. Tapi ia mendapatkan uang secara sukarela dari para pengendara.

"Tidak ada yang gaji, penghasilan dari yang ngasih saja sopir truk dan mobil lainnya Rp 1.000 atau Rp 2.000. Alhamdulillah kalau banyak yang ngasih sehari bisa dapat Rp 75 ribu sampai Rp 150 ribu. Kalau Lebaran Alhamdulillah bisa sampai Rp 250 ribu," ujar ayah dari lima anak ini.

Di usianya yang sudah lanjut ini, Masro tetap sekuat tenaga menjaga Tanjakan Alinayin ini. Namun jika hujan dan waktu-waktu tertentu, ia meninggalkan tanjakan sementara dan tidak memaksakan diri. Seab ia masih menjadi tukang punggung keluarga.

"Kalau misalkan hujan besar ya berteduh dulu atau kalau sakit tidak jaga. Alhamdulillah di usia yang saya sudah tua masih bisa bermanfaat untuk orang lain. Tanggapan dari pada pengendara dan warga pun baik," katanya.

Masro pun bersyukur dari menjaga Tanjakan Alinayin ini masih bisa menghidupi keluarganya. Ia sendiri tak tahu sampai kapan bertahan di sana. Yang pasti, selama masih kuat, ia masih bertahan.

"Jaga di sini sampai sekuatnya, karena memang belum ada yang ganti juga," pungkasnya.

(mso/orb)


Hide Ads