Wabah difteri yang melanda Jawa Barat dilaporkan mulai meluas. Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar, kini sudah terdeteksi 11 orang dari tujuh kabupaten/kota di Jabar yang suspek difteri.
Ketua Tim Surveilans Dinkes Jabar, Dewi Ambarwati mengatakan, belasan warga ini terdeteksi suspek difteri setelah masuk dalam aplikasi pelaporan sepanjang Januari 2023. Adapun sebarannya yaitu Cianjur, Kabupaten Tasikmalaya, Indramayu, Karawang, KBB Kota Bogor dan Kota Sukabumi.
"Ini sudah ada laporan 11 kasus suspek dan masih kami lakukan pendalaman," kata Dewi saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (26/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menerangkan, ke-11 temuan kasus suspek difteri ini masih memerlukan hasil uji laboratorium. Namun demikian, ia menyebut belasan orang yang dikategorikan suspek itu sudah menunjukan gejala difteri.
"Kalaupun negatif, tapi secara fisik dan klinisnya mengarah ke difteri, berarti dia sudah difteri (terkena). Jadi suspek ini sebenarnya sudah difteri," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, Kabupaten Garut menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) atas kasus penyebaran wabah difteri. Status itu ditetapkan setelah tujuh warga di Desa Sukahurip, Garut, meninggal dunia dengan diagnosa terjangkit virus tersebut.
Baca juga: Garut KLB Difteri, KBB-Cimahi Mulai Waspada |
Status KLB difteri di Garut ditetapkan melalui Surat Keputusan Bupati Nomor 100.3.3.2/KEP.91-DINKES/2023. Status KLB ini ditetapkan dalam jangka waktu 10 bulan dari Februari-November 2023.
Dinkes Jabar pun sudah berkoordinasi dengan Dinkes Garut untuk memaksimalkan imunisasi difteri pada anak-anak di usia 15 tahun ke bawah. Dewi berharap, imunisasi tersebut bisa massif dilakukan supaya mencegah penyebaran difteri makin meluas di Kabupaten Garut.
(ral/orb)