Garut KLB Difteri, KBB-Cimahi Mulai Waspada

Garut KLB Difteri, KBB-Cimahi Mulai Waspada

Whisnu Pradana - detikJabar
Jumat, 24 Feb 2023 01:30 WIB
Saline intravenous (iv) drip in a Childrens patient hand
Ilustrasi penyakit (Foto: Getty Images/iStockphoto/AgFang)
Bandung Barat -

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat mewaspadai munculnya kasus difteri menyusul kejadian di Kabupaten Garut hingga ditetapkan menjadi KLB.

Salah satu langkah yang diterapkan yakni menyiagakan puskesmas di setiap desa untuk melakukan sweeping terutama lokasi khusus (locus) yang capaian vaksinasi difteri masih minim.

"Melalui puskesmas nanti sweeping langsung ke RW di desa-desa. Dari sekarang kita data kembali locus yang memang kurang vaksinasinya," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinkes KBB, Nurul Rasyihan saat dihubungi, Kamis (23/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan sampai saat ini belum ada laporan adanya warga yang terpapar difteri. Namun pihaknya tetap mengawasi potensi kemunculan kasus difteri di locus tertentu.

"Saat ini belum ada laporan, terakhir kejadian tercatat di tahun kemarin. Mudah-mudahan nggak ada kasus tahun ini," ujar Nurul.

ADVERTISEMENT

Ia mengatakan difteri sendiri tidak terlalu parah tetapi penularannya bisa menyebar cepat terutama pada anak dengan status imunisasi kurang atau tidak sama sekali imunisasi.

"Jadi ini (difteri) bisa menyebar lewat kontak orang yang menderita, tidak seperti Covid-19 lewat udara. Rata-rata juga menyerang anak yang belum imunisasi," kata Nurul.

Sementara Dinas Kesehatan Kota Cimahi juga mewaspadai kemunculan kasus difteri. Upaya yang dilakukan yakni mengawasi mobilitas masyarakat dari Kabupaten Garut.

"Mobilitas warga Cimahi cukup tinggi, apalagi Garut itu kan jaraknya tidak terlalu jauh dari sini. Bisa jadi ada yang dari sana ke sini atau sebaliknya, makanya diawasi," tutur Kabid P2P Kota Cimahi Dwihadi Isnalini.

Serupa seperti di Bandung Barat, pihaknya juga belum menerima laporan warga Cimahi yang terpapar difteri. Namun, pihaknya mengimbau warga yang merasakan gejala seperti difteri untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.

"Sampai saat ini masih belum ada (laporan). Cuma sekiranya merasa demam tinggi, sakit menelan, dan gejala lain seperti difteri langsung periksa ke dokter saja," kata Dwihadi.




(dir/dir)


Hide Ads