Cerita di Balik Pohon Mangga Raksasa Desa Cipasang Sumedang

Cerita di Balik Pohon Mangga Raksasa Desa Cipasang Sumedang

Nur Azis - detikJabar
Jumat, 24 Feb 2023 14:30 WIB
Pohon mangga raksasa di Sumedang.
Pohon mangga raksasa di Sumedang. (Foto: Nur Azis/detikJabar)
Sumedang -

Sebuah pohon mangga raksasa berusia ratusan tahun tumbuh di Desa Cipasang, Kecamatan Cibugel, Kabupaten Sumedang. Uniknya, pohon mangga itu menghasilkan beragam jenis mangga jika berbuah.

Keunikannya cukup populer bagi warga di Kecamatan Cibugel. Bahkan, pohon mangga tersebut menjadi sebuah situs langka yang dinamakan situs Buah Warna oleh masyarakat sekitar.

Pantauan detikJabar, tinggi pohon mangga itu sekitar belasan meter. Batang pohon di atasnya melebar ke segala penjuru. Begitupun dengan akar-akarnya yang menghujam ke tanah. Pohon mangga tersebut memiliki keliling lingkaran batang pohon kurang lebih sekitar 6 meter atau dapat tergapai oleh pelukan lengan 5 orang dewasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah seorang warga Dadang Romansyah mengatakan keunikan pohon mangga di Desa Cipasang sudah terkenal sejak dia masih kecil. "Jadi dulu itu kalau pas kebetulan main ke desa Cipasang, pagi-pagi itu anak-anak suka pada nungguin dan berharap ada dari Buah Warna yang jatuh," ungkap Dadang kepada detikJabar belum lama ini.

Dadang menyebut pohon mangga itu dikenal dapat menghasilkan beragam jenis buah mangga. "Rasanya itu ada mangga bapang, mangga cengkir, dan rasa mangga lainnya, makanya dinamakan buah warna," terangnya.

ADVERTISEMENT

Saat ini pohon mangga buah warna telah ditetapkan sebagai salah situs keramat bagi Desa Cipasang. "Pohon mangga itu tidak boleh dinaiki. Konon katanya, kalau ada orang yang nekat memanjat bakal mendapatkan marabahaya," terangnya.

Kepala Desa Cipasang, Rahmat (60) mengungkapkan, pohon mangga itu merupakan peninggalan langka yang telah berusia ratusan tahun dan menjadi satu-satunya di wilayah Cibugel. "Saya masih ingat, saat saya masih duduk di bangku sekolah dasar saja, pohon mangga tersebut sudah sebesar itu," terangnya.

Rahmat mengungkap keunikan yang cukup populer di kalangan warga yaitu pohon mangga tersebut dapat menghasilkan beragam jenis mangga dalam ukuran yang berbeda-beda.

"Ukuran buahnya itu dari sekepal tangan orang dewasa hingga sebesar jempol tangan dan buahnya itu terdiri dari beragam macam jenis buah mangga," terangnya.

"Kata orang-orang, buahnya itu memiliki tujuh jenis mangga, ada mangga semir yang sebesar jempol tangan, ada mangga cengkir dan jenis mangga lainnya," Rahmat menambahkan.

Ada satu tradisi warga setempat saat pohon mangga tersebut berbuah. Beberapa warga akan terjaga semalaman untuk menunggu buah mangga yang jatuh dengan sendirinya.

"Jadi tradisi itu tuh bukan saja anak-anak, orang dewasa juga pada nungguin buah mangga yang jatuh itu, mereka itu nunggunya bisa dari maghrib sampai subuh," ujarnya.

Rahmat menambahkan, pohon mangga itu kini menjadi salah satu situs bagi Desa Cipasang. Pohon mangga itu oleh warga dikeramatkan dan dilarang untuk dipanjat.

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads