Sejumlah mahasiswa ISBI menggelar aksi teatrikal di kawasan Jalan Cijagra. Aksi itu dilakukan untuk menyuarakan keresahan para PKL yang terkena penertiban.
Dalam aksinya mereka menggambarkan derita para PKL. Lewat sebuah simbol, beberapa peserta aksi menampilkan protesnya melalui semiotika yang eksplisit. Salah seorang peserta aksi bahkan memakan kembang melati hingga menutupi badannya dengan tembok bekas reruntuhan kios para pedagang.
Para mahasiswa tersebut menampilkan aksi kesenian teatrikal yang dianggap mewakili aspirasi para pedagang kaki lima yang kiosnya tergusur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepada detikJabar salah seorang peserta aksi Muhammad Syam (19) mengatakan bahwa pertunjukan teatrikalnya ingin menginspirasi para pedagang kaki lima untuk tidak putus asa dalam memperjuangkan hak-hak nya.
Syam menampilkan sebuah pertunjukan seni, dengan salah satu temannya. Mereka menyimpulkan siku hingga saling mengangkat badan satu sama lain menggunakan punggung.
"Karena bagi saya kesenian itu adalah media untuk memperjelas apa yang tidak dilihat oleh masyarakat, " kata Syam.
Selain Syam, ada juga Azis atau karib disebut laron, ia menampilkan sebuah pertunjukan seni yang menggambarkan kehidupan para pedagang kaki lima yang tiba-tiba tergusur.
"Semua pertunjukan ini lahir dari keresahan saya sebagai mahasiswa seni, ketika melihat sebuah keputusan yang tidak berpihak kepada para pedagang ini, maka saya mencoba melawannya melalui pertunjukan seni," Ujar mahasiswa semester delapan tersebut.
(mso/mso)