Belajar Teliti dari Pemburu Loak di Bandung

Serba-serbi Warga

Belajar Teliti dari Pemburu Loak di Bandung

Istawa Faqih - detikJabar
Rabu, 22 Feb 2023 05:00 WIB
Pensiunan PNS, Maulana kini menjadi pemburu barang loak
Pensiunan PNS, Maulana kini menjadi pemburu barang loak (Foto: Istawa Faqih/detikJabar)
Bandung -

Pagi itu Jalan Astanaanyar, Kota Bandung terasa begitu sejuk, beberapa pedagang sibuk menjajakan dagangannya. Beragam barang rumah tangga, mainan hingga sparepart motor bekas berjejer rapi di bahu jalan.

Ada Beben (29) yang menjual berbagai macam telepon genggam bekas dan juga peralatan elektronik lain, mulai dari blender, laptop, hingga kamera analog.

Ada juga Endang (64) yang menjual koin serta uang kertas kuno. Uang kertas yang dijualnya, berasal dari berbagai negara keluaran tahun 1964, bahkan ada koin Republica Italiana L 500 tahun 1982.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, yang paling menyita perhatian detikJabar adalah seorang pria berumur 60 tahun, seorang pensiunan pegawai negeri sipil, dialah Maulana.

Pria yang mengenakan kemeja biru, bertopi abu dan berjenggot putih tebal, sambil menenteng tas, berkali-kali menghampiri penjual barang loak untuk mencari barang yang diinginkannya.

ADVERTISEMENT

Kepada detikJabar dia mengatakan, sering berkeliling ke setiap pasar loak di sekitar Bandung, bahkan dia kerap keluar dari subuh.

"Saya biasanya ke sini mencari barang elektronik atau perlengkapan kamera, drone dan kemudian saya jual kembali," katanya, Selasa (21/2/2023).

Pensiunan PNS, Maulana kini menjadi pemburu barang loakPensiunan PNS, Maulana kini menjadi pemburu barang loak Foto: Istawa Faqih/detikJabar

Ada cerita menarik, di balik Maulana yang kini berprofesi mencari barang loak untuk dijual kembali. Dia, sempat berinventasi saham memakai uang pensiunan, namun nasib baik belum berpihak kepada dirinya.

Maulana mengaku, dia tertipu kemudian memilih menjadi pengepul barang loak. Meski demikian, ia tidak menyerah menurutnya itu hanya cobaan kecil dari tuhan yang harus dilewati.

"Beberapa orang menganggap mereka ini, pedagang barang rongsok. Padahal barang yang mereka jual cukup lumayan bagus tinggal kitanya saja pintar memilih", ungkap ayah tiga anak ini.

Selain melihat barang yang akan ia beli biasanya Maulana melihat kondisi penjualnya apakah ia mengerti dengan barang yang ia jual atau tidak, kalau mengerti maka Maulana berani membeli barang tersebut.

Sebelum berfokus ke perlengkapan kamera, Maulana sempat menjadi pengepul barang loak peralatan rumah tangga. Namun menurutnya kian tahun tidak laku.

"Untuk tahun-tahun sekarang yang diminati para pembeli lebih ke alat-alat konten, seperti kamera, drone dan barang-barang yang bagus untuk membuat video," tuturnya.

Maulana tidak melihat profesi pedagang barang loak sebagai hal yang kecil, menurutnya mereka sama saja dengan penjual lainnya, hanya saja mereka menjadi tangan pertama dari barang-barang bekas.

"Bagi saya, mereka ini adalah tangan pertama yang mengelola barang-barang bekas, kadang mereka membersihkannya, membetulkannya, dan kemudian menjualnya hingga jadi uang untuk makan keluarga. Dari pada barang-barang ini tidak terpakai, malah menjadi sampah lebih baik mereka punya keinginan untuk merestorasinya dan menjualnya," ujar Maulana.

Meski hanya berprofesi sebagai pengepul barang loak Maulana mampu membiayai kedua anaknya hingga lulus kuliah dan satu anak lainnya masih duduk di bangku SMA.

Kepada detikJabar, Maulana berharap ke depannya, ia ingin mempunyai drone store di tempat tinggalnya. "Mungkin nanti saya ingin membuka sebuah store drone, selain berjualan nanti bapak ingin mengajari anak-anak disana untuk bermain drone," pungkasnya.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads