Tangannya terampil memegang gunting dan sisir. Matanya awas memperhatikan tiap celah gerai rambut 'pasiennya'. Itulah keseharian Ujang Sudrajat (45), warga Kampung Simpenan, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi. Dia telah bekerja selama 21 tahun sebagai tukang cukur.
Mang Udon, sapaan akrab Ujang, dikenal warga karena aksi sosialnya. Ujang tak menarik biaya untuk warga lanjut usia (lansia) dan anak yatim yang cukur di tempatnya.
"Sedekah cukur, sejak tahun 2002 saya menggratiskan cukur untuk anak yatim dan orang lanjut usia. Kalau ada yang mau cukur namun tidak ada uang saya layani. Ini bentuk sosial saya, corporate social responsibility (CSR) kalau di perusahaan besar," kata Udon seraya terkekeh saat berbincang dengan detikJabar akhir pekan lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mang Udon mengaku belajar mencukur secara otodidak, tidak ada yang mengajarinya mencukur. Sejak masih SD, ia sudah mencukur keluarga hingga tetangga. "Awalnya melihat orang lain mencukur saja, jadi kabita (tertarik) terus saya pinjam gunting lalu sisir coba-coba dan ternyata jadi kebiasaan dan akhirnya jadi profesi sampai sekarang," tuturnya.
Dalam sehari, Mang Udon bisa menerima 60 warga yang cukur di tempatnya. Sebanyak 10 warga diantaranya tak dikenakan biaya alias gratis. "Kalau bayar orang dewasa Rp 13 ribu, kalau anak-anak Rp 5 ribu. Yang penting selalu ada saja rezeki yang dibawa ke rumah, bisa menghidupi istri dan lima orang anak. Aksi sedekah cukur yang saya lakukan sama sekali tidak dilandasi ujub takabur apalagi riya, niatnya ikhlas membantu saja," paparnya.
Kebaikan Mang Udon menjalar dari mulut ke mulut. Lapak cukur Mang Udon yang terbilang sederhana kerap ramai meskipun tanpa iklan. Bahkan anehnya tidak ada plang nama sebagai penunjuk lokasi.
"Tidak pasang papan nama, orang sudah tahu tempat cukur saya. Ada yang memang langganan, ada juga orang-orang baru yang datang. Padahal boro-boro ngiklanin, papan nama enggak. Tapi alhamdulillah ada saja banyak yang datang," katanya.
Dilihat detikJabar, antrean warga untuk di cukur ada sekitar delapan orang. Di lahan parkir sempit lapak cukur Udon, terlihat penuh oleh kendaraan roda dua.
"Ini langganan semua, kalau sampai malam rata-rata ada 60 orang kurang lebih yang mau dicukur. Ada di bantu yang kerja, yang juga saya kasih pesan kalau ada anak yatim atau memang orang kurang mampu mau di cukur kasih gratis saja," katanya.